Cushman & Wakefield Indonesia mencatat, pada pertengahan tahun lalu estimasi rata-rata harga tanah di Kabupaten Tangerang adalah Rp 12,4 juta per m2. Rinciannya koridor Kelapa Dua-Gading Serpong Rp 15,6 juta per m2, Cikupa-Sindang Jaya Rp 6,8 juta per m2. Kawasan Kosambi lebih tinggi lagi berkisar mulai Rp 19,5 juta per m2.
Baca Juga: Indonesia Property Watch: Penjualan rumah ready stock meningkat 661% selama Kuartal I
Masih Tumbuh
Optimisme sebagian besar developer membuka lahan baru untuk dijadikan pemukiman di Kabupaten Tangerang yang menghampar seluas 959,6 km2 ini karena dianggap memiliki prospek kawasan yang baik.
Populasi kawasan masih meningkat dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang selalu mengalami pertumbuhan positif setiap tahunnya di masa sebelum pandemi yaitu mencapai Rp 37,12 juta pada 2019, menunjukkan daya beli masyarakat yang meningkat.
“Bertumbuhnya penduduk dan daya beli, juga keberadaan kawasan industri di sekitar, permintaan untuk peoduk residensial masih prospektif di masa depan, baik dari pekerja kawasan industri, pekerja lokal di sektor lainnya, maupun pekerja dari Jakarta,” ujar Lini.
Pihaknya mencatat, rumah dengan harga di bawah Rp 1 miliar lebih banyak ditemukan pada bagian tengah hingga barat Tangerang Raya. Pada akhir semester dua tahun 2020, terdapat sekitar 1.300 unit rumah dengan harga di bawah Rp 1 miliar yang diluncurkan dari estate yang dipantau.
"Beberapa dari cluster tersebut juga dapat mencatat performa penjualan yang baik dengan produk yang mampu terjual habis dalam waktu satu bulan saja,” pungkas Lini.
Ia juga meyakini bahwa supply rumah dalam range harga itu masih akan berlanjut di 2021 dengan tren demand yang juga diproyeksikan akan cukup baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News