CV Wisanggeni kaget memenangkan tender UPS

Senin, 02 Maret 2015 | 18:18 WIB Sumber: Kompas.com
CV Wisanggeni kaget memenangkan tender UPS

ILUSTRASI. Buah pir bermanfaat melancarkan pencernaan.


MAGELANG. Salah satu perusahaan pemenang tender pengadaan uninterruptible power supply (UPS) atau alat pasokan daya bebas gangguan untuk sekolah-sekolah di DKI Jakarta adalah CV Wisanggeni yang beralamat di Jalan Jenderal A Yani 170 A Kedungsari, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang, Jawa Tengah. 

Namun, perusahaan ini membantah telah memenangkan tender proyek itu. Padahal, nama CV Wisanggeni tercatat sebagai salah satu perusahaan yang memenangkan tender pengadaan alat UPS senilai Rp 5.829.967.000 di SMA Negeri 5 Jakarta. 

"Tidak, kami tidak pernah ikut pelelangan UPS itu," kata Arinto, pimpinan CV Wisanggeni, Magelang, saat ditemui Kompas.com di kantornya, Senin (2/3). 

Arinto mengaku terkejut nama perusahaannya masuk dalam daftar perusahaan yang memenangkan "megaproyek" di DPRD DKI Jakarta itu. Arinto dan beberapa karyawannya baru mengetahui kabar itu dari media.

"Terus terang kami kaget. Kami baru tahu tadi pagi dari media online. Kami juga heran sekaligus kecewa, bagaimana bisa nama perusahaan kami tercatat dalam proyek pengadaan UPS di Jakarta," kata Arinto. 

Arinto menjelaskan, CV Wisanggeni adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultan perencanaan teknik dan tata ruang, bukan perusahaan pengadaan barang. Menurut dia, perusahaan yang ia pimpin masih dalam level kecil. Sebagian besar lelang yang dimenangkan maksimal hanya senilai Rp 700 juta. 

Selain itu, Arinto menambahkan, sebagian besar proyek yang ia tangani masih dalam lingkup regional sekitar Jawa Tengah. Kalaupun di Jakarta, penawarannya hanya di lingkup Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU), tidak pernah sampai ke DPRD DKI Jakarta. 

"Kami jelas tidak mungkin ikut pelelangan (UPS) itu. Perusahaan kami bergerak di bidang jasa konsultan perencanaan teknik dan tata ruang, bukan pengadaan barang. Kalau pengadaan barang, itu kontraktor. Itu kan aneh, apalagi nilainya sampai miliaran rupiah," tandas Arinto.

Kendati demikian, Arinto belum bisa memutuskan langkah hukum lanjutan terkait pencatutan nama CV Wisanggeni pada proyek yang disebut "proyek siluman" oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama itu.

Sejauh ini, dia mengaku baru akan melakukan musyawarah dengan anggota tim lain di CV Wisanggeni. "Kami belum tahu akan bagaimana. Kami akan bicarakan dulu dengan pihak internal kami," ucap Arinto.

Sunarso, salah satu staf sekaligus arsitek CV Wisanggeni, menambahkan bahwa CV ini sudah berdiri sejak tahun 1980-an dan tidak pernah berganti bidang pekerjaan. Sejak berdiri, kata dia, kantor juga tidak pernah pindah. 

Menurut Sunarso, CV ini satu grup dengan CV Ciptaning Konsultan Teknik yang berada dalam satu kompleks dengan kantor CV Wisanggeni. Dua perusahaan ini memiliki sekitar 40 karyawan. Sunarso mengaku sempat menelusuri nama CV Wisanggeni yang tercatat dalam proyek pengadaan UPS sekolah-sekolah di Jakarta itu. 

Sunarso menyatakan, CV dimaksud kemungkinan adalah CV Wisanggeni yang beralamat di Jalan Manyar Sambongan 73-75 Kelurahan Kertajaya, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur, dengan Nomor NPWP 31.668.986.4-606.000. "Saya telusuri di internet, (mungkin) yang benar CV Wisanggeni dengan alamat di Surabaya, bukan di sini," kata Sunarso. (Ika Fitriana)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia
Terbaru