Dampak hujan deras, masih ada 13 RW di Jakarta Timur yang tergenang air

Minggu, 09 Februari 2020 | 18:41 WIB   Reporter: Rahma Anjaeni
Dampak hujan deras, masih ada 13 RW  di Jakarta Timur yang tergenang air

ILUSTRASI. Sejumlah anak bermain saat banjir menutup terowongan di jalan Kota Baru Bandar Kemayoran, Jakarta, Jumat (24/1/2020).


BANJIR JAKARTA -  JAKARTA. Hujan yang mengguyur sejumlah wilayah di Jakarta pada Jumat (7/2) malam hingga Sabtu (8/2) siang lalu, membuat sebagian jalan dan pemukiman warga tergenang air.

Berdasarkan data dari Pusat Data dan Informasi Kebencanaan (Pusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, hingga Minggu (9/2) pagi, masih ada 13 Rukun Warga (RW) di wilayah Jakarta Timur yang tergenang air.

Sementara itu, genangan air wilayah lainnya dikabarkan telah surut dan selesai ditangani oleh Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta serta Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) di Kelurahan setempat.

Baca Juga: Di saat ramai WO abal-abal, Aswata siapkan asuransi resepsi pernikahan

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Subejo mengatakan, ketinggian air yang menggenangi 13 RW di Jakarta Timur ini berkisar antara 10 cm - 30 cm dan 60 cm - 90 cm.

"Penyebabnya adalah curah hujan yang tinggi dan meluapnya Kali Ciliwung, Kali Sunter, Kali Buaran, serta Kali Jati Kramat," ujar Subejo di dalam keterangan tertulis, Minggu (9/2).

Subejo juga menambahkan, upaya penanganan yang telah dilakukan antara lain adalah, pengerahan pompa dari Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta dan dibantu oleh PPSU Kelurahan terkait.

Tak hanya itu, BPBD juga menyiapkan bantuan berupa beberapa kebutuhan pokok, seperti air mineral, tikar, terpal, matras, biskuit, selimut, peralatan mandi, hingga perlengkapan anak-anak.

Baca Juga: Sejumlah wilayah Jakarta kebanjiran, ini kata Anies

Lebih lanjut, Subejo bilang saat ini terdapat delapan lokasi pengungsian di Jakarta Timur, satu lokasi pengungsian di Jakarta Utara, serta dua lokasi pengungsian di Jakarta Selatan. Meskipun beberapa wilayah telah surut, tetapi sejumlah warga di daerah tersebut masih memilih untuk tetap mengungsi.

Editor: Noverius Laoli

Terbaru