"Kita jadwalkan selama 5-6 hari. Sehari berarti 1.500 pedagang yang divaksin" ujar Irwandi, Selasa kemarin.
Irwandi pun berharap vaksinasi ini bisa mengurangi resiko penularan Covid-19 di pusat tekstil terbesar di Asia Tenggara itu. Giat perdagangan di pasar itu pun ia harapkan bisa segera pulih.
"Ekonomi bisa pulih dan kesehatan terjaga," kata dia.
Pilot project
Pelaksana Tugas Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwo mengakui pelaksanaan vaksinasi di pasar memiliki tantangan tersendiri. Sebab, vaksinasi ini melibatkan massa dalam jumlah besar, namun dengan tempat yang tak terlalu luas.
Oleh karena itu, vaksinasi perdana di Tanah Abang ini akan menjadi contoh bagi vaksinasi di pasar-pasar lainnya di seluruh Indonesia.
"Ini akan menjadi pilot project. Kalau nanti ini bagus, seluruh pasar di Indonesia akan melakukan vaksinasi mobile di pasar," kata Maxi.
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 di Pasar Tanah Abang dimulai besok, 9.000 pedagang telah terdata
Maxi pun memastikan, pihaknya sudah mengatur agar pelaksanaan vaksinasi ini tak menimbulkan kerumunan yang justru bisa menjadi sumber penularan Covid-19.
Sebanyak 9.791 pedagang Pasar Tanah Abang yang telah terdata untuk menjalani vaksinasi Covid-19 sudah diberi kupon berisikan jadwal dan lokasi vaksinasi.
Terdapat lima jadwal vaksinasi antara pukul 08.00-16.00 WIB. Sementara untuk lokasi vaksinasi Covid-19 berada di lantai 8 dan 12 Pasar Tanah Abang Blok A.
Sementara bagi pedagang di Pasar Tanah Abang yang belum terdaftar tetap bisa mendaftar langsung ke panitia yang berada di lokasi. Namun, mereka baru akan mendapat jadwal vaksin setelah vaksinasi terhadap 9791 pedagang terdaftar rampung.
"Jadi kalau ada saudara-saudara kita, pedagang pasar yang belum terdaftar itu akan dilayani," kata Maxi.
Sementara untuk vaksinator, pihaknya sudah menyiapkan 50 petugas yang berasal dari TNI-Polri, Kemenkes dan Dinkes DKI Jakarta.
Sempat ada resistensi
Kemenkes sendiri awalnya menargetkan ada 55.000 pedagang di Pasar Tanah Abang yang menjadi target vaksinasi. Namun pada kenyataannya yang terdaftar tidak menembus angka 10.000.
Maxi mengakui, awalnya memang sempat ada resistensi dari sejumlah pedagang di Pasar Tanah Abang untuk mengikuti vaksinasi.