JAKARTA. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menganggarkan sebesar Rp 500 miliar untuk pembangunan light rapid transit (LRT). Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan anggaran tersebut akan diajukan dalam APBD Perubahan 2015 ini yang juga berbentuk peraturan gubernur (pergub).
"Kecil kok anggarannya, Rp 500 miliar untuk membangun jalan koridor I dari Kelapa Gading, Pegangsaan, ke Kebayoran Lama," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (8/6).
Ia menargetkan akhir tahun ini, pembangunan infrastruktur LRT sudah dapat dilaksanakan. Dia optimistis lelang tender perusahaan pembangun jalur itu dapat dilakukan dengan cepat.
Proses lelang, kata dia, dapat dilaksanakan sebelum APBD Perubahan disahkan. Sementara untuk pembiayaan selanjutnya, Basuki menegaskan telah mengajukan dalam anggarannya dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016.
Ahok, sapaan Basuki mengklaim seluruh dokumen kajian untuk pembangunan LRT koridor I sudah tersedia. Sehingga tinggal pembangunan infrastrukturnya saja.
"Memang baru koridor itu yang sudah lengkap kajiannya. Kalau koridor lain masih dikaji lagi," kata Basuki.
Pemprov DKI juga telah membentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) LRT. Basuki menunjuk mantan Kepala Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi (Kasudinhubtrans) Jakarta Timur Benhard Hutajulu sebagai Kepala BLUD LRT.
Pemprov DKI berencana membangun LRT di tujuh koridor. Ketujuh koridor itu, yakni Kebayoran Lama-Kelapa Gading (21,6 km), Tanah Abang-Pulo Mas (17,6 km), Joglo-Tanah Abang (11 km), Puri Kembangan-Tanah Abang (9,3 km), Pesing-Kelapa Gading (20,7 km), Pesing-Bandara Soekarno-Hatta (18,5 Km), dan Cempaka Putih-Ancol (10 km).
Basuki menargetkan tiap tahun rampung satu pembangunan koridor LRT. Basuki juga telah mengoordinasikan pembangunan LRT ini kepada Presiden Joko Widodo. (Kurnia Sari Aziza)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
