Duh, vandalisme menyasar gerbong KRL dan MRT

Sabtu, 22 September 2018 | 12:20 WIB   Reporter: kompas.com
Duh, vandalisme menyasar gerbong KRL dan MRT


PELAYANAN PUBLIK - JAKARTA. Belum resmi digunakan, kereta Mass Rapid Transit ( MRT) telah dicoret-coret oleh orang tidak dikenal, Jumat (21/9/2018). Pelaku tak bertanggung jawab itu mencoret kereta MRT menggunakan cat semprot piloks berwarna-warni. 

Namun, sebelum vandalisme terhadap kereta MRT terjadi, kereta rel listrik ( KRL) juga menjadi korban vandalisme hingga pelemparan. Pelemparan dan coret-coret KRL Pelemparan terhadap KRL beberapa kali terjadi saat moda transportasi massa itu tengah melintas. 

Pelemparan pernah dilakukan terhadap sebuah rangkaian KRL relasi Stasiun Parung Panjang- Stasiun Tanah Abang, saat melintas di antara Stasiun Juramangu-Pondok Ranji, Senin (17/9). 

Pelemparan itu mengakibatkan salah satu kaca pintu KRL pecah. Setelah pelemparan tersebut, petugas pengamanan KRL berkoordinasi dengan petugas yang berada di luar untuk mencari para pelaku. Namun, saat tiba di lokasi, pelaku telah kabur. 

Petugas telah berkoordinasi dengan petugas kepolisian untuk mencari para pelaku. Aksi pelemparan batu juga menimpa KRL relasi Angke-Bogor yang sedang melintas di antara Cilebut-Bogor dan KRL rute Jatinegara-Bogor pada Juli lalu. 

Peristiwa yang sama juga pernah terjadi terhadap rangkaian KRL yang melintas di sekitar Stasiun Jurangmangu, Ciputat, Tangerang Selatan, Minggu (11/6). 

Vice President (VP) Communication PT KCI Eva Chairunisa mengatakan, pelaku pelemparan KRL biasanya anak-anak yang iseng. Ia menyebut, pelemparan ini terjadi di banyak lokasi yang dilintasi KRL. 

KCI mencatat ada 25 lokasi yang rawan pelemparan. Lokasi-lokasi ini menyebar, baik di jalur Bogor, Tangerang, Serpong, dan jalur lingkar dalam kota Jakarta. Untuk menekan tindakan tersebut, pihaknya telah melakukan sosialisasi ke permukiman warga yang menjadi lokasi rawan pelemparan. 

"Kebanyakan oknumnya anak-anak dengan alasan iseng. Anak-anak itu melakukan pelemparan pas pulang sekolah saat melintas di jalur rel," kata Eva kepada Kompas.com. 
Selain dilempar, gerbong KRL juga dicoret-coret menggunakan cat semprot piloks oleh orang tidak dikenal. Aksi vandalisme tersebut pernah dilakukan saat KRL diparkir di Stasiun Parung Panjang, Bogor, Selasa (11/9) malam. 

Eva mengatakan, pelaku vandalisme diduga masuk pada tengah malam saat penjagaan di Stasiun Parung Panjang tidak terlalu ketat. Stasiun tersebut terbilang cukup terbuka dengan permukiman warga, sehingga para pelaku bisa leluasa masuk ke area stasiun dan melakukan vandalisme. 

Aksi serupa juga pernah terjadi pada 2016, di mana gerbong KRL dicoret-coret di Stasiun Manggarai. Tak hanya kereta, vandalisme juga dilakukan oknum warga terhadap Stasiun BNI City, di Tanah Abang, Jakarta Pusat. 

PT KCI memberlakukan sanksi berupa ganti rugi bagi para pelaku vandalisme yang mencoret-coret stasiun dan KRL milik PT KCI. Pelaku vandalisme sebelumnya diberikan pilihan untuk memberikan ganti rugi atau dilaporkan ke polisi. Ganti rugi diberlakukan sebagai efek jera. 

Vandalisme kereta MRT 

Vandalisme juga terjadi terhadap kereta MRT di Depo Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat kemarin. Diduga, pelaku aksi vandalisme tersebut masuk ke lokasi Depo Lebak Bulus dengan memanjat dan melompati dinding. 

Kontraktor selaku pihak yang bertanggung jawab atas aksi vandalisme tersebut langsung melakukan investigasi dan melaporkan kejadian ini ke Polsek Cilandak. Aparat Polsek Cilandak kemudian mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) pada Jumat siang untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. 

Agar kejadian tidak berulang, ada 4 langkah pencegahan yang dilakukan PT MRT Jakarta bersama jajarannya dibantu dua kontraktor di depo yakni Tokyu-Wika Join Operation (TWJO) dan Sumitomo Corporation. 

Langkah pertama adalah menambah jumlah personel pengamanan yang akan bersiaga di depo. Kedua, meningkatkan intensitas patroli untuk memastikan pengawasan di area depo. Ketiga, menambah jumlah CCTV di area depo. 

Terakhir, meninggikan pagar depo di sisi-sisi yang dekat dengan area publik, karena pelaku vandalisme diduga memanjat dan melompat dari dinding depo. 

"Kami sudah meminta dilakukan tindakan korektif dengan peningkatan keamanan dan langkah perbaikan dari kedua kontraktor itu," ujar Corporate Secretary PT MRT Jakarta Tubagus Hikmatullah, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com. (David Oliver Purba)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Aksi Vandalisme yang Menyasar Gerbong KRL dan MRT..."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 3 Tampilkan Semua
Editor: Handoyo .

Terbaru