Dukung KEK Kota Palu, flyover pertama di Sulawesi Tengah selesai awal 2020

Selasa, 26 November 2019 | 15:59 WIB   Reporter: Handoyo
Dukung KEK Kota Palu, flyover pertama di Sulawesi Tengah selesai awal 2020

ILUSTRASI. Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo (kedua kiri) bersama Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola (kanan) ANTARA FOTO/Basri Marzuki/hp.


INFRASTRUKTUR DAERAH - PALU. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mempercepat pembangunan jalan layang (flyover) Pantoloan yang terletak di Kelurahan Pantoloan, Kota Palu. 

Flyover tersebut dibangun untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas jalan Trans Sulawesi yang melintas di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kota Palu, sekaligus untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kemacetan yang diakibatkan dari Pelabuhan Pantoloan.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani ingatkan masyarakat tak lupa bayar pajak

“Konstruksinya sedang dikerjakan, juga untuk menstimulus pekerjaan yang lain pasca bencana. Saat ini progresnya mencapai 60% dan ditargetkan akan selesai pada awal tahun 2020,” kata Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo saat melakukan Kunjungan Kerja (kunker) di Kota Palu, Sulawesi Tengah. 

Menurut Wamen Wempi, pembangunan jalan layang ini sebagai usaha untuk meningkatkan kegiatan perekonomian di Kota Palu dan meningkatkan konektivitas masyarakat Palu. 

“Untuk itu perlu tersedianya aksesibilitas dan mobilitas yang memadai dari pusat-pusat perindustrian menuju pelabuhan dan jalur distribusi lainnya sehingga akan memudahkan para pelaku usaha dan meningkatkan kegiatan perekonomian setempat,” ujar Wamen Wempi.

Baca Juga: Nusantara Almazia (NZIA) tertarik menjajaki program rumah bersubsidi BP2BT

Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XIV Palu Satriyo Utomo mengatakan, proyek ini menggunakan teknologi bernama mortar busa atau timbunan ringan, berupa campuran antara semen, air dan pasir busa yang digunakan untuk menimbun oprit (kepala jembatan). "Teknologi ini sudah diterapkan di beberapa tempat di Jawa, salah satunya di Brebes Exit (Brexit),” terangnya.

Jalan layang sepanjang 904 meter tersebut menjadi yang pertama di Sulawesi Tengah yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) IV Palu wilayah II. Biaya pembangunannya bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) TA 2019 sebesar Rp 85 triliun dengan kontraktor PT. Pacific Nusa Indah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru