Dukung UMKM pemindangan di Pasuruan, KKP serahkan cold storage berkapasitas 50 ton

Senin, 29 Maret 2021 | 12:10 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Dukung UMKM pemindangan di Pasuruan, KKP serahkan cold storage berkapasitas 50 ton

ILUSTRASI. KKP serahkan Cold Storage berkapasitas 50 ton kepada nelayan?di Pasuruan, Jawa Timur, Senin (29/3/2021)


KELAUTAN DAN PERIKANAN - JAKARTA. Untuk mendukung pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bantuan memberikan gudang beku berkapasitas 50 ton  di Pasuruan, Jawa Timur. Keberadaan gudang beku ini diharapkan dapat mendukung usaha perikanan di wilayah tersebut.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Artati Widiarti, mengatakan, pemerintah berharap bantuan ini bisa meringankan biaya produksi karena bahan baku disimpan pada gudang beku milik kelompok dan dekat dengan sentra pemindangan. 

Terletak di pesisir utara Jawa, Kabupaten Pasuruan termasuk sebagai salah satu daerah tumpuan pemindangan ikan di Provinsi Jawa Timur. Bahkan, produksi dan pemasaran ikan pindang Pasuruan meningkat di masa pandemi Covid-19. 

Saat ini, terdapat 15 pemindang skala besar dengan rata - rata produksi sekitar 3 ton – 7 ton per hari atau total 45 ton – 105 ton per  hari. Selain itu, di Pasuruan juga terdapat 115 pemindang skala rumah tangga yang memproduksi 100-1.100 kg/hari atau rata-rata produksi sebesar 125 kg/hari per orang. 

Baca Juga: KKP perkirakan pasokan ikan cukup penuhi kebutuhan Ramadan dan Idul Fitri

"Total produksi pindang di Kabupaten Pasuruan bisa mencapai 14.375 kg atau 14,375 ton/hari. Ini angka yang luar biasa," kata Artati, dalam siaran pers, Senin (29/3). 

Adapun bahan baku ikan untuk usaha pemindangan tersebut berasal dari Pasuruan, Sidoarjo, Jember, Malang dan Trenggalek. Artati mengurai, jenis ikan yang digunakan untuk pemindangan diantaranya ikan layang, kembung, tembang, selar, dan tongkol. 

Selama ini, para pemindang menyimpan bahan baku di cold storage atau gudang beku milik swasta yang terletak di Surabaya dengan biaya sewa Rp 2.500–5.000/kg. Akibatnya, para pelaku usaha sering mengalami kerugian, baik dari  kerusakan produk karena tidak segera terjual atau pada saat cuaca buruk, pasokan bahan baku berkurang dan minim cadangan bahan baku. 

"Ini tentu tak efektif dan berpengaruh pada biaya produksi akibat tingginya biaya sewa cold storage dan transportasi," urainya. 

Karenanya, Ditjen PDSPKP KKP menyalurkan bantuan gudang beku berkapasitas 50 ton untuk Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) Bahari Indah di Pasuruan. 

Selain itu, kesegaran mutu ikan bisa terjaga dan produksi bisa ditingkatkan untuk memenuhi permintaan pasar. "Kita tentu ingin konsistensi dan keberlanjutan usaha mereka terjaga," sambungnya. 

Baca Juga: KKP dorong sentra kelautan dan perikanan terpadu Biak jadi pengungkit ekonomi

Editor: Noverius Laoli

Terbaru