Ekonomi Yogyakarta Dinilai Membaik Meski Upah Minimum Dianggap Masih Kurang Mencukupi

Kamis, 29 Desember 2022 | 18:50 WIB
Ekonomi Yogyakarta Dinilai Membaik Meski Upah Minimum Dianggap Masih Kurang Mencukupi

ILUSTRASI. Kendaraan melintas di kawasan Nol Kilometer Yogyakarta, DI Yogyakarta, Sabtu (18/4/2020). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/wsj.


Reporter: Tendi Mahadi  | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga penelitian Kolaborasi Strategis (Kolasse) menyebut, ekonomi rumah tangga masyarakat yang tinggal di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sudah membaik. Hal itu terlihat dari survei yang dilakukan pada 8-18 Desember 2022 terhadap 484 responden.

"Sebesar 47,9% responden mengaku membaik dan 8,6% menyatakan jauh membaik. Hal ini bila dibandingkan kondisi setahun yang lalu. Meski begitu, terdapat 23,3% responden yang mengaku masih sama saja dan 17,8% malah menyatakan memburuk. Kendati demikian, hanya 2,5% menjawab jauh lebih buruk," ujar Satria Aji Imawan selaku COO Kolasse dalam keterangannya, Kamis (29/12).

Menurutnya, membaiknya sisi ekonomi masyarakat DIY beriring dengan pandangan responden terhadap kondisi ekonomi nasional. Berdasarkan survei, sebanyak 51,3% responden menyatakan kondisinya saat ini baik, bahkan 0,9% menyebut sangat baik.

"Sebanyak 15,1% mengaku sama saja dan 27,1% menjawab buruk. Tetapi hanya 2,6% yang merasa sangat buruk dan 3% sisanya menjawab tidak tahu," jelasnya.

Baca Juga: Angin Kencang Terjang Pemukiman Warga di Serang Banten

Sisi ekonomi yang membaik, turut berbanding lurus dengan penilaian responden dengan kinerja Jokowi. Mayoritas responden mengaku puas, dengan angka mencapai 68% dan 10,9% menjawab sangat puas. Hanya 18,6% yang menilai tidak puas dan 0,6% merasa sangat tidak puas. Sedangkan sisanya, sebesar 1,9% menolak untuk menjawab.

Survei kemudian bertanya apakah kepuasan responden turut diikuti dengan pendapat yang sudah mencukupi. Sayangnya, mayoritas responden mengatakan hal sebaliknya.

"Sebanyak 65,9% responden menyatakan upah minimum provinsi (UMP) di DIY yang saat ini sebesar Rp 1.840.915, dan akan naik sebesar 7,65% atau sebesar Rp 140.886, sehingga akan menjadi sebesar Rp 1.981.782 dinilai tidak mencukupi. Hanya 29,1% yang mengatakan sudah mencukupi dan sisanya mengaku tidak dapat menilai," rincinya.

Mereka yang mengaku tidak mencukupi lalu dipersilakan mengisi, berapa angka ideal untuk UMP di DIY. Hasilnya, sebesar 44,9% menyatakan Rp 1.981.782-Rp 2.516.971 dan 41% menyatakan UMP idealnya ada di angka Rp 2.522.609-Rp 3.014.497.

"Hanya 7,2% yang mengatakan UMP ideal ada di angka Rp 3.016.738-Rp 3.165.876 dan 4,1% menyatakan UMP ideal berkisar Rp 3.200.000-Rp 4.641.854. Sisanya, sebesar 2,8% menyebut angka di atasnya," urai dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Terbaru