TEMANGGUNG. Sejumlah perusahaan pengolah kayu di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, terpaksa memangkas jam lembur pekerja sebagai akibat minimnya permintaan produk sebagai dampak melemahnya perekonomian.
"Sekitar 30 perusahaan telah memangkas jam lembur dalam empat bulan terakhir. Kondisi perekonomian Asia sedang melemah dan permintaan dari pembeli juga rendah," kata Kepala Bidang Bimbingan dan Pengawasan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Temanggung, Sutar Widigdo, Kamis (25/12).
Ia mengatakan sejumlah perusahaan tersebut memasarkan produknya ke sejumlah negara Asia seperti Korea dan China. Sedangkan perusahaan yang pemasarannya ke Jepang, Eropa, dan Amerika umumnya stabil.
"Namun, sayangnya tidak banyak perusahaan di Temanggung dengan pasaran ke negara-negara tersebut karena standar yang ditetapkan sangat tinggi dan berat," katanya.
Ia menuturkan meskipun kemampuan perusahaan melemah, hingga kini belum ada yang berencana melakukan pemutusan hubungan kerja.
"Langkah PHK sebagai upaya yang terakhir, karena masih ada opsi seperti pengurangan jam kerja," katanya.
Ia mengatakan lesunya permintaan berdampak pula pada pasokan kayu dan mereka yang menggantungkan hidup dari memasok bahan baku. Seperti penebang, pengangkut, dan penggergaji kayu.
"Perusahaan sedang menunggu perkembangan perekonomian hingga awal tahun, sambil mempersiapkan langkah-langkah terbaik untuk menyelamatkan perusahaan dan pekerja, semoga perekonomian segera membaik," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News