Ekspor kopi Lampung turun 24% di September

Senin, 17 Oktober 2016 | 12:27 WIB   Reporter: Rizki Caturini
Ekspor kopi Lampung turun 24% di September


BANDARLAMPUNG. Nilai ekspor biji kopi robusta asal Provinsi Lampung, selama periode September 2016 mencapai US$ 34,1 juta. Volume ekspor mencapai 18.312 ton. Angka ini turun sekitar 24% bila dibandingkan bulan sebelumnya yang senilai US$ 42,5 juta dengan volume 24.323 ton. 

Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Lampung, Ferynia mengatakan, penurunan ekspor kopi itu mengingat panen raya kopi di sejumlah sentra perkebunan kopi di Lampung telah usai. Sehingga produksi pun makin sedikit. Petani maupun pengekspor kopi di Lampung masih menyimpan stok biji kopi usai panen raya pada Juli-Agustus lalu, sehingga ekspor masih tetap berlangsung.

Selain itu, pengekspor masih terikat kontrak dengan pembeli dari luar negeri untuk mengirimkan komoditas andalan Provinsi Lampung tersebut sesuai dengan nota kesepakatan. "Namun, pada tahun, panen biji kopi Lampung naik hingga 30% bila dibandingkan musim tahun lalu," katanya, Senin (17/10). 

Ferynia menyebutkan, tujuan ekspor biji kopi robusta maupun arabika mayoritas ke kawasan Eropa dan Asia. Diantaranya seperti Alzajair, Armenia, Belgia, Bulgaria, Republik Ceko, Mesir, Georgia, Jerman. Kemudian Yunani, Hongkong, India, Italia, Jepang, Malaysia, Maroko, Portugal, Rusia, Singapura, Swiss, Inggris, Afrika Selatan, Rumania, Iran, Amerika Serikat, dan Swedia.

Biji kopi robusta mendominasi ekspor ketimbang arabika. Ekspor biji kopi arabika sepanjang September 2016 senilai US$ 80.030 dengan berat 13,9 ton. Sementara di bulan Agustus 2016, ekspor kopi arabika mencapai US$ 101.568 dengan berat 19,2 ton.

Selain nilai ekspor turun, harga jual biji kopi robusta di tingkat petani Lampung Barat juga turun karena penurunan kualitas. Rata-rata kadar air biji kopi petani di atas 19% sehingga kualitasnya kurang bagus. "Harga biji kopi asalan saat ini di tingkat petani Rp 19.000 per kg. Harga ini turun dibandingkan bulan lalu yang mencapai Rp 21.000 per kg," kata Sunyoto petani kopi asal Lampung Barat.

(Agus Wira

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini
Tag

Terbaru