Erupsi Gunung Merapi disebabkan tekanan gas

Selasa, 03 Maret 2020 | 10:55 WIB Sumber: Kompas.com
Erupsi Gunung Merapi disebabkan tekanan gas

ILUSTRASI. Warga menyaksikan aktivitas guguran awan panas kecil Gunung Merapi di Balerante, Kemalang, Klaten


ERUPSI GUNUNG - JAKARTA. Gunung Merapi erupsi pada Selasa (03/03) pukul 05.22 WIB dengan tinggi kolom kurang lebih 6.000 meter. 

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida, mengatakan penyebab erupsi Gunung Merapi ini karena dorongan gas. 

"Kalau yang dulu-dulu freatik itu gas murni tidak ada material magmatis, yang ini kan sudah sejak bulan Agustus 2018 sudah keluar magmanya. Tetapi dominan masih gas," ujar Hanik Humaida, Selasa (3/3). 

Baca Juga: Gara-gara erupsi Gunung Merapi, Bandara Adi Soemarmo Solo ditutup sementara

BPPTKG Yogyakarta mencatat tinggi kolom erupsi Gunung Merapi tercatat kurang lebih 6 kilometer. Hal ini menunjukkan tekanan gas yang besar. 

"Tekanan gasnya lebih besar dari yang kemarin," ungkapnya. 

Hanik mengatakan material yang dihembuskan saat letusan terjadi juga didominasi gas. 

"Jadi ini merupakan erupsi tunggal. Seperti kemarin dominasi erupsi adalah erupsi gas," sebut Hanik. 

Erupsi Gunung Merapi ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 milimeter. Sementara durasi tercatat 450 detik. 

Editor: Herlina Kartika Dewi
Terbaru