Erupsi Gunung Merapi disebabkan tekanan gas

Selasa, 03 Maret 2020 | 10:55 WIB Sumber: Kompas.com
Erupsi Gunung Merapi disebabkan tekanan gas

ILUSTRASI. Warga menyaksikan aktivitas guguran awan panas kecil Gunung Merapi di Balerante, Kemalang, Klaten


Awan panas guguran ke arah hulu Kali Gendol dengan jarak maksimal 2 kilometer. 

"Jadi masih ke arah bukaan kawah," tegasnya.

Menurutnya, kejadian letusan semacam ini masih dapat terus terjadi. Hal ini sebagai indikasi suplai magma dari dapur magma masih berlangsung. 

Ancaman bahaya letusan ini berupa awan panas yang berasal dari bongkaran material kubah lava dan lontaran material vulkanik dengan jangkauan 3 kilometer berdasarkan volume kubah yang sebesar 396.000 m³ berdasarkan data drone 19 November 2019. 

Baca Juga: Gunung Merapi erupsi, sejumlah wilayah di Klaten diselimuti hujan abu

"Status masih sama, waspada. Radius bahaya juga masih sama, 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi," ungkapnya. 

Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa di luar radius 3 kilometer dari puncak serta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik. (Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul: "Erupsi Gunung Merapi dengan Kolom Abu 6.000 Meter Disebabkan Tekanan Gas"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi
Terbaru