ERUPSI GUNUNG - JAKARTA. Gunung Merapi erupsi pada Selasa (03/03) pukul 05.22 WIB dengan tinggi kolom kurang lebih 6.000 meter.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida, mengatakan penyebab erupsi Gunung Merapi ini karena dorongan gas.
"Kalau yang dulu-dulu freatik itu gas murni tidak ada material magmatis, yang ini kan sudah sejak bulan Agustus 2018 sudah keluar magmanya. Tetapi dominan masih gas," ujar Hanik Humaida, Selasa (3/3).
Baca Juga: Gara-gara erupsi Gunung Merapi, Bandara Adi Soemarmo Solo ditutup sementara
BPPTKG Yogyakarta mencatat tinggi kolom erupsi Gunung Merapi tercatat kurang lebih 6 kilometer. Hal ini menunjukkan tekanan gas yang besar.
"Tekanan gasnya lebih besar dari yang kemarin," ungkapnya.
Hanik mengatakan material yang dihembuskan saat letusan terjadi juga didominasi gas.
"Jadi ini merupakan erupsi tunggal. Seperti kemarin dominasi erupsi adalah erupsi gas," sebut Hanik.
Erupsi Gunung Merapi ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 milimeter. Sementara durasi tercatat 450 detik.
Awan panas guguran ke arah hulu Kali Gendol dengan jarak maksimal 2 kilometer.
"Jadi masih ke arah bukaan kawah," tegasnya.
Menurutnya, kejadian letusan semacam ini masih dapat terus terjadi. Hal ini sebagai indikasi suplai magma dari dapur magma masih berlangsung.
Ancaman bahaya letusan ini berupa awan panas yang berasal dari bongkaran material kubah lava dan lontaran material vulkanik dengan jangkauan 3 kilometer berdasarkan volume kubah yang sebesar 396.000 m³ berdasarkan data drone 19 November 2019.
Baca Juga: Gunung Merapi erupsi, sejumlah wilayah di Klaten diselimuti hujan abu
"Status masih sama, waspada. Radius bahaya juga masih sama, 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi," ungkapnya.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa di luar radius 3 kilometer dari puncak serta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik. (Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul: "Erupsi Gunung Merapi dengan Kolom Abu 6.000 Meter Disebabkan Tekanan Gas"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News