Gelar Festival Jangkat 2022, Kemendikbudristek: Majukan Kebudayaan Melayu Merangin

Jumat, 01 Juli 2022 | 09:08 WIB   Reporter: Tendi Mahadi
Gelar Festival Jangkat 2022, Kemendikbudristek: Majukan Kebudayaan Melayu Merangin

ILUSTRASI. Kemendikbudristek Gelar Festival Jangkat 2022.


KEBUDAYAAN - JAKARTA. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Pemerintah Kabupaten Merangi, Jambi, sukses menggelar Festival Jangkat 2022. Festival Jangkat 2022 merupakan salah satu bagian dari rangkaian pra Kenduri Swarnabhumi yang bakal diselenggarakan puncaknya pada September mendatang.

Pembukaan Festival Jangkat 2022 dihadiri oleh Direktur Perfilman, Musik, dan Media (PMM) Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Ahmad Mahendra, Bupati Merangin Mashuri, serta Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani.

“Festival Jangkat 2022 sebagai bentuk merawat dan memperkenalkan secara luas adat dan budaya Melayu di wilayah sepanjang aliran Sungai Batanghari yang juga melalui Kabupaten Merangin,” kata Mahendra dalam keterangannya, Jumat (1/7).

Selanjutnya Mahendra menuturkan, Festival Jangkat 2022 yang merupakan salah satu rangkaian Kenduri Swarnabhumi bertujuan untuk mereaktivasi peradaban budaya Melayu. Mahendra berharap, tradisi warisan leluhur di Kabupaten Merangin yang letaknya di Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari tidak begitu saja dilupakan ke depannya, terutama oleh generasi muda.

Baca Juga: Program Pemutihan Pajak Kendaraan Jawa Barat Dimulai 1 Juli 2022, Warga Dapat Apa?

“Festival Jangkat 2022 yang menjadi bagian dari Kenduri Swarnabhumi ini merupakan pemajuan kebudayaan masyarakat Melayu di sepanjang DAS Batanghari. Dengan begitu dapat mengenal kebesaran nama, sejarah, dan makna budaya yang berkembang di sini,” ujar Mahendra.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani menginginkan budaya masyarakat Melayu Jangkat dapat populer serta mampu menarik minat wisatawan berkunjung. 

“Unsur-unsur tradisi budaya yang ada di Jangkat adalah kekayaan Indonesia yang patut dipertahankan,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Merangin Mashuri menyampaikan, potensi budaya dan kekayaan wisata di Jangkat banyak yang dapat dipopulerkan. Apalagi, kata Mashuri, masyarakat Jangkat amat ramah dan terkenal dengan tradisi gotong royongnya.

“kearifan lokal di Jangkat perlu dukungan terus dari masyarakat untuk melestarikannya. Maka itu bukan hal yang mustahil kelak Jangkat menjadi pusat kebudayaan di Kabupaten Merangin,” katanya.

Direktur PMM Kemendikbudristek Mahendra mengapresiasi berhasil tercatatnya Festival Jangkat 2022 dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) melalui tradisi bakar Jaudah, yaitu kemahiran dan pengetahuan masyarakat lokal mengelola makanan.

Baca Juga: Sosialisasi Sadar Wisata Bromo-Tengger-Semeru Dorong Sinergi Pengembangkan Pariwisata

“Tradisi bakar Jaudah telah dilaksanakan oleh 500 orang dan memecahkan rekor MURI dengan jumlah peserta terbanyak,” ucap Mahendra.

Guna diketahui, tradisi bakar Jaudah adalah acara yang cukup menyedot perhatian dalam Festival Jaudah 2022. Bakar Jaudah merupakan kebiasaan masyarakat Jangkat untuk menyambut Ramdhan maupun Idul Fitri dengan membuat gelamai yang lazim disebut Ngacau Jaudah.

Selain itu, tradisi bakar Jaudah ini juga menjadi menu sarapan pagi masyarakat yang hendak pergi ke sawah dipadukan dengan teh atau kopi. Tradisi bakar Jaudah ini telah menjadi kebiasaan yang diwariskan para tetua sejak dulu hingga generasi masa sekarang di wilayah Jangkat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi

Terbaru