Gempa susulan masih terjadi di Banjarnegara

Senin, 23 April 2018 | 10:18 WIB   Reporter: Yudho Winarto
Gempa susulan masih terjadi di Banjarnegara

ILUSTRASI. KERUSAKAN GEMPA BANJARNEGARA


Gempa susulan

Hingga Minggu (22/4) atau hari kelima Tanggap Darurat Bencana Alam Gempa Bumi di Kecamatan Kalibening masih terjadi gempa tektonik susulan hingga pukul 21.00 WIB sebanyak 3 kali.

Berdasarkan keterangan BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara gempa susulan pertama terjadi pada Sabtu (21/4) pukul 04.53 WIB dengan kekuatan 2,1 Skala SR, disusul gempa berikutnya pada 07.57 WIB dengan kekuatan 2,1 SR. Gempa susulan ketiga terjadi pada pukul 18.09 WIB dengan kekuatan gempa 3,4 SR.

“Gempa susulan pertama, kedua dan ketiga mengakibatkan kepanikan dan ketakutan sehingga masyarakat di Kalibening berhamburan keluar dari rumah menuju titik aman,” paparnya. 

Harry mengatakan gempa susulan ketiga juga mengakibatkan korban luka. Berdasarkan hasil pendataan tim TAGANA tercatat korban luka ringan akibat gempa sebanyak tujuh warga di Desa Sidakangen, Desa Kebakalan, Desa Kertosari, Desa Kasinoman, Desa Plorengan.

Walaupun tidak terjadi kerusakan rumah namun menimbulkan kekhawatiran warga. Sehingga mereka bertahan di posko-posko pengungsian.

Mayoritas korban gempa susulan mengalami syok dan luka-luka karena tertimpa bangunan rumah. Mereka dilarikan ke Puskesmas Kalibening oleh Tim SAR Gabungan untuk mendapatkan perawatan medis.

Gempa susulan ketiga menyebabkan kerusakan pada infrastruktur yaitu ambruknya talud di depan SDN 2 Kertosari mengakibatkan seperempat badan jalan desa tertutup, pohon tumbang dan tanah longsor.

Seperti diketahui bencana alam gempa bumi di Banjarnegara pertama kali terjadi pada Rabu (18/4) pukul 13.28 WIB. Gempa berkekuatan 4,4 SR dengan kedalaman 4 kilometer pada jarak 52 kilometer utara Kebumen. Pusat gempa yang dangkal dengan kondisi tanah gembur mengakibatkan kerusakan cukup parah pada 4 Desa di wilayah Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Akibat peristiwa ini dua orang meninggal dunia atas nama Asep (13) dan Nenek Kasri (100), 35 orang luka-luka, 445 KK/1.939 jiwa mengungsi, dan 194 rumah rusak dengan rincian 86 rumah rusak ringan, 31 rumah rusak sedang, 77 rumah rusak berat. Sementara total kerusakan fasilitas umum 3 sekolah, 3 masjid dan 1 mushalla.

Setelah gempa susulan ketiga jumlah pengungsi yang terdata sementara sebanyak 639 KK, 2.063 jiwa titik pengungsian di 8 desa di Kecamatan Kalibening yakni di Desa Kasinoman, Desa Kertosari, Desa Plorengan, Desa Sidakangen, Desa Kalibening, Desa Karanganyar, Desa Majatengah, Kalisat Kidul.

Hingga hari kelima setelah gempa, Kementerian Sosial terus menjalankan pelayanan Dapur Umum untuk pemenuhan kebutuhan makan pengungsi dan relawan telah dibuka di delapan titik. Setiap harinya mampu memproduksi 7.500 nasi bungkus untuk memenuhi kebutuhan pokok makan pengungsi dan relawan. Selain dapur umum yang dikelola warga maupun relawan di antaranya dari PMI, GP Anshor, Lazis, Dompet Dhuafa, Karang Taruna, PKPU, dll.

Kini upaya lain yang tengah dilakukan adalah pendataan pengungsi dan dampak bencana, pembersihan material bangunan di lokasi kejadian dan Jalan Provinsi Banjarnegara--Kalibening, serta pendampingan pengungsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto
Terbaru