GUNUNG - JAKARTA. Gunung Merapi kembali erupsi pada Minggu (17/11) pukul 10.46 WIB. Menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), kolom letusan Gunung Merapi mencapai tinggi sekitar 1.000 m.
Menariknya, satu hari sebelum erupsi yakni Sabtu (16/11), Badan Metereologi dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya gempa di Sleman. Gempa tersebut memiliki magnitude 2,7, yang berpusat di sekitar Gunung Merapi.
Baca Juga: Gunung Merapi meletus dengan tinggi kolom letusan 1.000 meter
Episenter gempa terletak pada koordinat 7,63 LS dan 110,47 BT, pada jarak 10 km arah selatan dari Puncak Merapi pada kedalaman 6 km. Episenter gempa ini sangat dekat dengan Puncak Merapi.
Peristiwa ini mirip dengan erupsi Merapi pada 14 Oktober 2019 lalu yang juga didahului oleh serangkaian aktivitas gempa tektonik yang berpusat di sekitar Merapi.
Keterangan yang dirilis Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG menyebutkan, aktivitas peningkatan vulkanisme memang sensitif dengan guncangan gempa tektonik.
“Secara tektovolkanik aktivitas tektonik memang dapat meningkatkan aktivitas vulkanisme, dengan syarat gunung api tersebut sedang aktif. Kondisi magma sedang cair dan kaya akan produksi gas,” tutur Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr Daryono kepada Kompas.com, Minggu (17/11).
Dalam kondisi seperti ini, erupsi gunung api mudah dipicu oleh gempa tektonik. Pada tahun 2001 dan 2006, catatan Gunung Merapi menunjukkan bahwa sebelum terjadi erupsi juga didahului oleh aktivitas gempa tektonik.
Baca Juga: Labuan Bajo jadi destinasi pariwisata superprioritas, belanja APBN kian digenjot
“Data lain yang serupa di luar negeri juga menunjukkan bahwa erupsi Gunung Unzen di Jepang dan erupsi Gunung Pinatubo pada 1990 juga dipicu oleh gempa tektonik,” tutur Dr Daryono.
Ia menjelaskan, gempa tektonik dapat meningkatkan stress-strain yang dapat memicu perubahan tekanan gas di kantong magma sehingga terjadi akumulasi gas yang memicu terjadinya erupsi.
Namun demikian, perlu ada kajian empiris untuk membuktikan kaitan ini. (Sri Anindiati Nursastri)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gunung Merapi Erupsi, Adakah Kaitannya dengan Gempa Sleman?"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News