HARGA PANGAN - JAKARTA. Sejumlah pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, mengeluhkan lonjakan harga komoditas sayur akibat terganggunya distribusi pasca unjuk rasa sopir truk.
Aksi tersebut merupakan bentuk penolakan terhadap Rancangan Undang-Undang Over Dimension Over Loading (RUU ODOL).
Yakob (58), pedagang kol dan seledri, mengatakan harga sejumlah komoditas meroket selama demo berlangsung karena pasokan tersendat.
Baca Juga: RUU ODOL Ramai Diprotes Sopir Truk lewat Demonstrasi, Apa Itu?
"Naik ini, dari penjualan Rp 4.000 hingga Rp 5.000, kemarin ketika demo jadi menjadi Rp 10.000, pokoknya separuh harga," ujar Yakob saat ditemui di lokasi, Minggu (22/6/2025).
Ia menambahkan, harga seledri bahkan sempat menembus angka Rp 100.000 per kilogram, padahal sebelumnya berada di kisaran Rp 30.000–Rp 40.000.
"Seledri saja sampai Rp 100.000 per kilo gara-gara demo kemarin, tapi sudah ada penurunan sekarang naik," ucapnya.
Menurut Yakob, seharusnya harga sayur saat ini sedang rendah karena memasuki masa panen raya. Namun, demonstrasi yang menghambat distribusi menyebabkan stok terbatas dan harga melonjak.
"Ini harusnya kol lagi panen raya, makanya harusnya harga rendah karena pasokan banyak. Gara-gara demo harga meningkat, karena stok terbatas," jelas dia.
Senada dengan Yakob, Adit (36), pedagang cabai, juga mengeluhkan kenaikan harga karena keterbatasan pasokan.
Baca Juga: Implementasi Zero ODOL Bertahap, Membutuhkan Waktu 7 Tahun - 10 Tahun
"Cabai Rp 25.000 naik ke Rp 50.000. Daun bawang juga Rp 15.000 naik ke Rp 30.000," katanya.
Meski harga mulai turun, Adit mengatakan distribusi belum sepenuhnya normal sehingga harga di pasaran belum stabil.
"Masih belum normal banget, karena masih Rp 45.000, stoknya masih agak susah. Semoga, ya kalau bisa jangan ada demo lagi biar stok lancar, pengiriman lancar," harapnya.
Sementara itu, Siti (37), salah satu pembeli di pasar tersebut, mengaku terkejut dengan tingginya harga sayuran.
"Ya berat lah, apalagi saya belanja di Pasar Induk biar murah, tapi masih tinggi juga. Kalau bisa, sayur cabai itu jangan mahal," ujarnya.
Siti mengaku tidak mengetahui penyebab kenaikan harga itu sebagai imbas dari aksi sopir truk.
Baca Juga: KAI Angkut 27,73 Juta Ton Barang hingga Mei 2025, Siap Sambut Zero ODOL
Sebelumnya, aksi penolakan terhadap RUU ODOL terjadi secara serentak di sejumlah daerah pada Kamis (19/6/2025).
Ribuan sopir truk mogok massal dengan memarkir armadanya di titik-titik strategis sebagai bentuk protes atas kebijakan yang dinilai merugikan mereka.
Mereka juga menuntut pemerintah memberantas praktik premanisme di jalan dan merevisi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Selanjutnya: iPhone 11 Pro Masih Dapat Update iOS? Yuk, Cek Jawabannya Berikut ini!
Menarik Dibaca: iPhone 11 Pro Masih Dapat Update iOS? Yuk, Cek Jawabannya Berikut ini!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News