KONTAN.CO.ID - “Kenapa panas banget akhir-akhir ini?” jadi salah satu pertanyaan paling sering dicari warga Indonesia minggu ini.
Terkait hal ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjawabnya.
BMKG mengimbau masyarakat untuk menghindari paparan langsung sinar matahari antara pukul 10.00 hingga 16.00 WIB.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan penyebab utama meningkatnya suhu panas pada Oktober ini adalah posisi gerak semu matahari yang berada di selatan ekuator.
Selain itu, penguatan angin timuran atau Monsun Australia juga berperan membawa massa udara kering dan hangat.
“Akibatnya, pembentukan awan menjadi minim dan radiasi matahari dapat mencapai permukaan bumi secara maksimal,” ujar Guswanto kepada Kompas.com, Jumat (17/10/2025).
Baca Juga: Cuaca Panas di Jawa Tembus 37,6°C! BMKG Ungkap Penyebab dan Kapan Hujan Turun
Saran BMKG
Guswanto mengingatkan agar masyarakat menghindari paparan langsung sinar Matahari dalam waktu lama pada pukul 10.00-16.00 WIB saat intensitas Matahari berada pada titik tertinggi.
BMKG menyarankan agar masyarakat untuk:
- Menggunakan pelindung diri saat beraktivitas di luar ruangan, termasuk topi, kacamata hitam, payung, dan tabir surya
- Mencukupi kebutuhan cairan atau perbanyak minum air putih agar tetap terhidrasi dan menurunkan suhu tubuh
- Mengurangi aktivitas fisik berat di luar ruangan, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit kronis
- Memantau secara berkala informasi cuaca terkini dan peringatan dini melalui situs resmi www.bmkg.go.id, akun media sosial BMKG, atau aplikasi Info BMKG.
Baca Juga: Deretan Wilayah Tersengat Panas Ekstrem, BMKG Catat Suhu Capai 37,6°C!
Wilayah terdampak
Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani mengungkapkan, data mencatat pengamatan suhu maksimum mencapai di atas 35 derajat celsius menyebar luas di seluruh wilayah Indonesia.
Wilayah yang paling berdampak suhu tinggi meliputi:
- Sebagian besar Nusa Tenggara
- Jawa bagian barat hingga timur
- Kalimantan bagian barat dan tengah
- Sulawesi bagian selatan dan tenggara
- Beberapa wilayah Papua.
Pada Minggu (12/10/2025), suhu tertinggi tercatat sebesar 36,8 derajat celsius di Kapuas Hulu (Kalimantan Barat), Kupang (Nusa Tenggara Timur), dan Majalengka (Jawa Barat).
Kemudian, suhu sedikit menurun menjadi 36,6 derajat celsius di Sabu Barat (Nusa Tenggara Timur) pada Selasa (13/10/2025).
Namun suhu kembali meningkat pada Rabu (14/10/2025) yang berkisar antara 34–37 derajat celsius. Beberapa wilayah seperti Kalimantan, Papua, Jawa, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur menunjukkan suhu maksimum 35–37 derajat celsius.
Wilayah Majalengka (Jawa Barat) dan Boven Digoel (Papua) juga menunjukkan peningkatan suhu hingga 37,6 derajat celsius.
Tonton: BMKG Prediksi Sebut Cuaca Panas Ekstrem Berlangsung Hingga Akhir Oktober
"Konsistensi tingginya suhu maksimum di banyak wilayah menunjukkan kondisi cuaca panas yang persisten, didukung oleh dominasi massa udara kering dan minimnya tutupan awan,” tutur Andri.
BMKG memperkirakan, cuaca panas ekstrem ini akan mulai mereda pada akhir Oktober hingga awal November 2025, bersamaan dengan meningkatnya intensitas hujan di sejumlah wilayah.
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com berjudul: "Warga Diimbau Hindari Paparan Langsung Matahari Pukul 10.00–16.00 WIB, Ini Saran BMKG"
Selanjutnya: Ramalan Cuaca (19 Oktober 2025) Jawa Tengah: Semarang, Solo, dan Purwokerto
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News