Jakarta tambah 11 rumah sakit rujukan Covid-19 yang dikelola swasta, militer & BUMN

Jumat, 04 September 2020 | 09:00 WIB Sumber: Kompas.com
Jakarta tambah 11 rumah sakit rujukan Covid-19 yang dikelola swasta, militer & BUMN

ILUSTRASI. Jakarta akan menambah 11 rumah sakit rujukan Covid-19. REUTERS/Pavel Mikheyev


VIRUS CORONA - JAKARTA. Jumlah Rumah Sakit (RS) rujukan Covid-19 di Jakarta bakal bertambah. Kabarnya, akan ada 11 lagi RS yang menerima pasien Covid-19 di Ibu Kota.

Sebanyak 11 RS yang akan menjadi rujukan penanganan Corona ini, terdiri dari yang dikelola swasta, militer, hingga BUMN. Dengan tambahan 11 RS tersebut, maka akan ada tambahan 85 kamar ICU dan 286 ruang isolasi.

Berdasarkan data yang diterima dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, saat ini Pemprov DKI memiliki 513 tempat tidur di Intensive Care Unit (ICU) dan 4.054 tempat tidur ruang isolasi. 

Namun ditargetkan akan ditambah sehingga menjadi 4.800 tempat di ruang isolasi dan 650 tempat di ruang ICU. Dengan demikian, saat ini DKI kurang 137 kamar ICU dan 746 ruang isolasi. 

Baca Juga: Mulai pekan depan, RSUD Pasar Minggu dan RSUD Cengkareng jadi RS rujukan Covid-19

Dari RSUD seluruh Jakarta, diperkirakan ada penambahan 357 kasur ICU dan isolasi. Selain itu RS Pertamina dan Siloam Mampang akan menambah 115 tempat tidur. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan, jumlah rujukan RS masih dalam perhitungan dan bisa berubah. 

"Jumlahnya masih bisa berubah," kata Dwi saat dikonfirmasi, Kamis (3/9/2020).

Selain itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyebutkan, pihaknya akan dilakukan pemetaan untuk memperkuat jejaring penanganan pasien Covid-19.

Baca Juga: Pasien Covid-19 di Jakarta terus bertambah, kapasitas RS rujukan hampir penuh

"Kami akan lakukan pemetaan perkota. Untuk melakukan penguatan jejaring di rumah sakit sekitarnya. Selain RSUD juga rumah sakit swasta yang menjadi mitra DKI. Terutama bagi pasien atau kasus tertentu yang membutuhkan layanan secara terus menerus karena tidak boleh putus," ucap Widya. 

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Terbaru