Jaringan Telekomunikasi Sibolga–Tapteng Lumpuh Total Akibat Banjir dan Longsor

Reporter: TribunNews | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Layanan jaringan seluler dan internet di Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) lumpuh total sejak Selasa siang (25/11/2025).

Gangguan ini dipicu padamnya aliran listrik di berbagai wilayah setelah hujan deras berkepanjangan memicu banjir dan longsor.

Sejak jaringan terputus, banyak perantau mengeluhkan sulit menghubungi keluarga di kampung halaman. Sinyal baru kembali muncul menjelang malam, itupun dengan kondisi yang masih lemah.

Cuaca ekstrem sejak Senin malam menyebabkan banjir dan longsor di berbagai titik di Sibolga dan Tapteng. Sejumlah infrastruktur ketenagalistrikan milik PLN rusak, termasuk gardu hubung yang terendam, tiang distribusi patah, hingga jaringan yang tertutup material longsor.

Kerusakan ini berakibat pada padamnya listrik di banyak kawasan dan memicu berhentinya operasi BTS milik operator seluler.

PLN UP3 Sibolga memastikan telah menetapkan Status Siaga Kelistrikan sejak laporan gangguan pertama masuk.

Manager PLN UP3 Sibolga, Bachtiar, mengatakan tim lapangan telah dikerahkan untuk melakukan asesmen dan penanganan awal. Namun, sejumlah titik belum dapat dijangkau karena masih tergenang atau tertutup longsor.

“Tim kami sudah bergerak sejak semalam, tetapi ada lokasi yang belum bisa dilalui. Demi keselamatan, perbaikan hanya dapat dilakukan setelah kondisi memungkinkan,” ujarnya.

General Manager PLN UID Sumut, Mundhakir, menegaskan keselamatan publik menjadi prioritas utama. Ia menyebut upaya pemulihan dilakukan secara terukur dan sesuai standar keselamatan ketat.

PLN juga terus berkoordinasi dengan BPBD, pemerintah daerah, TNI/Polri, serta perangkat kecamatan untuk membuka akses menuju titik gangguan guna mempercepat pemulihan kelistrikan.

Banjir melanda kabupaten Tapteng

© Foto oleh Anisa Rahmadani

Warga diimbau waspada terhadap potensi bahaya listrik di wilayah banjir, terutama menjauhi peralatan dan kabel yang terendam serta segera melapor jika menemukan kondisi berbahaya.

Di Kabupaten Tapanuli Utara, bencana banjir dan tanah longsor melanda Desa Sitolubahal dan Desa Robean pada hari yang sama. Sekitar 60 rumah di Desa Sitolubahal terendam banjir sejak pukul 11.00 WIB akibat meluapnya Sungai Aek Mahassan.

Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP Siti Rohani Tampubolon, menyebut ketinggian air mencapai sekitar 70 sentimeter. Sementara di Desa Robean, longsor menimbun dua rumah dan menyebabkan empat warga terluka akibat tertimpa material bangunan. Dua pohon dilaporkan tumbang dan menghambat akses evakuasi.

Petugas kepolisian bersama pemerintah setempat telah mengevakuasi warga ke tempat aman, sementara hujan deras masih berlangsung hingga malam hari. Warga yang tinggal di bantaran sungai dan area tebing diminta segera mengungsi untuk mengantisipasi luapan air lebih besar maupun longsor susulan.

Hingga laporan ini diterima, proses pemulihan listrik dan komunikasi masih berlangsung, sementara kondisi banjir di sejumlah titik belum menunjukkan penurunan yang signifikan.

Sumber https://medan.tribunnews.com/news/1770803/kondisi-sibolga-tapteng-akibat-banjir-longsor-listrik-padam-jaringan-komunikasi-lumpuh?page=all#goog_rewarded.