Jika Proyek SPAM Ini Selesai, Pemerintah Bakal Larang Penggunaan Air Tanah di DKI

Selasa, 01 Oktober 2024 | 17:24 WIB   Reporter: Arif Ferdianto
Jika Proyek SPAM Ini Selesai, Pemerintah Bakal Larang Penggunaan Air Tanah di DKI

ILUSTRASI. Pemerintah mengimbau masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya untuk tidak memanfaatkan air tanah ketika proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dari Bendungan Jatiluhur hingga Bendungan Karian sudah selesai.


DKI JAKARTA – JAKARTA. Pemerintah mengimbau masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya untuk tidak memanfaatkan air tanah ketika proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dari Bendungan Jatiluhur hingga Bendungan Karian sudah selesai.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mohammad Zainal Fatah mengatakan turunnya permukaan tanah (land subsidence) disebabkan pemanfaatan air tanah yang berlebih (ove extraction).

Untuk mengatasi hal itu, kata Zainal, Kementerian PUPR pun membangun atau menyediakan air kepada masyarakat dari air yang ada di permukaan (bendungan).

“Penurunan muka tanah karena over extraction dari air tanah, terlalu banyak dipakai. Kita enggak mungkin menghentikan orang ngebor air tanah, karena penduduk perlu air. Oleh karena itu yang pertama kali dilakukan adalah menyediakan air dari air permukaan,” ujarnya saat ditemui di Gedung Kementerian PUPR, Selasa (1/10).

Baca Juga: PUPR Sebut Pembangunan Tanggul Pantai Selesai Tahun 2025

Zainal mengungkapkan, saat ini proyek SPAM tersebut masih berjalan, sehingga pemerintah masih membolehkan masyarakat memanfaatkan air tanah hingga SPAM tersebut rampung.

“Setelah selesai dengan proyek ini, maka pasti DKI akan mengimbau untuk mengurangi extraction air tanah,” ujarnya.

Untuk diketahui, proyek strategis nasional (PSN) SPAM Regional Jatiluhur I memiliki kapasitas pengaliran sebanyak 4.750 liter per detik (lpd) yang mengaliri ke beberapa kawasan. Yakni, Kabupaten Karawang sebesar 350 lpd, Kabupaten Bekasi 100 lpd, Kota Bekasi 300 lpd dan DKI Jakarta 4.000 lpd.

"Proyek ini memiliki dua instalasi pengolahan air (IPA) dan lima offtake," tulis keterangan dikutip dari akun Instagram Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR beberapa waktu lalu.

Dua instalasi tersebut di antaranya, IPA Bekasi berkapasitas 4.400 lpd yang akan mengaliri offtake Jati Bening, offtake Teluk Buyung, offtake Sentra Timur dan offtake Tarumajaya. Sementara IPA Cibeet berkapasitas 350 lpd akan melayani offtake Karawang.

Adapun di DKI Jakarta, SPAM Jatiluhur Regional I bakal dialiri dari offtake Sentra Timur menuju dua reservoir yaitu distribution center (DC) Pondok Kopi dan Cilincing.

Baca Juga: PUPR Lanjutkan Rencana Pembangunan Tanggul Laut Usai Pelantikan Prabowo

Diketahui reservoir DC Cilincing dengan kapasitas 20.000 meter kubik akan mengaliri masyarakat di 6 kelurahan yakni Kelurahan Cilincing, Marunda, Rorotan, Cakung Barat, Cakung Timur dan Ujung Menteng dengan total 10.810 sambungan rumah (SR) baru.

Sementara, reservoir DC Pondok Kopi dengan kapasitas 3.000 meter kubik akan mengaliri masyarakat di Kelurahan Pulo Gebang dan Pondok Kopi dengan total 2.000 sambungan rumah baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat

Terbaru