COVID-19 - Jakarta. Penambahan kasus Covid-19 di Jakarta pada 2 Februari 2022 semakin mengkhawatirkan. Jumlah kasus Covid-19 di Jakarta pada 2 Februari 2022 meningkat pesat. Mari mengenali perbedaan gejala Covid-19 Omicron yang mirip penyakit flu.
Mengenali perbedaan gejala Covid-19 Omicron dengan flu penting untuk mencegah penularan. Pasalnya, gejala Covid-19 Omicron memang mirip sakit flu biasa.
Disisi lain, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memprediksi kasus Covid-19 di Jakarta saat ini didominasi oleh Omicron. Pemerintah kesulitan mendeteksi semua kasus Covid-19 Omicron, karena keterbatasan alat.
Seperti diketahui, subvarian Omicron salah satunya dideteksi menggunakan tes PCR S-Gene Target Failure atau SGTF. Sedangkan Covid-19 varian sebelumnya, seperti Delta hanya perlu menggunakan tes PCR biasa.
Dilansir dari Kompas.com, jumlah kasus Covid-19 di Jakarta pada Rabu 2 Februari 2022 bertambah 9.132. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, penambahan kasus Covid-19 pada Rabu 2 Februari 2022 tersebut diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan PCR terhadap 42.329 orang. "Sebanyak 42.329 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 9.132 positif dan 33.197 negatif," ujar dia dalam keterangan tertulis, Rabu.
Baca Juga: Kasus Covid-19 1 Februari 2022 Naik Tinggi, Ini Daftar Rumah Sakit Rujukan di Jakarta
Dengan penambahan kasus tersebut, angka kumulatif kasus Covid-19 di Jakarta per 2 Februari 2022 mencapai 928.875. Adapun kasus aktif Covid-19 per 2 Februari 2022 berada di angka 41.974 atau bertambah 5.093 dibandingkan hari sebelumnya. Dari 41.974 kasus, 2.540 kasus merupakan kasus impor dan 39.434 kasus transmisi lokal.
Di sisi lain, angka pasien sembuh bertambah sebanyak 4.028 orang. Kasus sembuh dari Covid-19 di Jakarta kini mencapai 873.212 kasus. Korban jiwa akibat Covid-19 juga mengalami penambahan. Ada 11 kasus fatal Covid-19 hari ini yang menambah jumlah kasus kematian menjadi 13.689 kasus.
Gejala Covid-19 Omicron
Berdasar penelitian, pasien Covid-19 Omicron di Indonesia mengalami gejala seperti sakit flu. Berikut cara membedakan gejala Covid-19 Omicron dengan batuk pilek biasa agar tidak salah deteksi.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyebutkan gejala Covid-19 Omicron di Indonesia paling banyak yang dialami pasien adalah batuk, pilek dan demam. 'Dari hasil pemantauan di lapangan, mayoritas gejalanya ringan dan tanpa gejala," katanya.
Baca Juga: Menteri Luhut Prediksi Puncak Covid-19 Omicron Maret 2022, Ini Gejala & Masa Inkubasi
Covid-19 Omicron di Indonesia disebut memiliki gejala yang mirip sekali dengan batuk pilek biasa. Berikut perbedaan gejala Covid-19 Omicron di Indonesia dengan sakit batuk pilek biasa:
Gejala yang paling umum ditemukan pada penderita Covid-19 varian Omicron di Indonesia adalah sebagai berikut:
- Batuk kering
- Mudah lelah
- Hidung tersumbat
- Pilek
- Sakit kepala
Uniknya, gejala hilangnya penciuman dan indra perasa yang banyak ditemukan pada Covid-19 varian lain, tidak ditemukan pada penderita varian Omicron di Indonesia. Penderita Covid-19 Omicron di Indonesia yang mengalami hilang penciuman dan indra perasa hanya terjadi pada pasien yang baru pertama kali terpapar virus Covid-19. Sedangkan pada pasien reinfeksi tidak mengalami gejala ini.
Gejala flu / batuk pilek biasa
Menurut catatan National Health Services United Kingdom yang dilansir dari Kompas.com, gejala flu biasa antara lain:
- Pilek
- Hidung tersumbat
- Batuk
- Radang tenggorokan
- Demam
- Rasa tertekan pada telinga dan wajah
Perbedaan gejala Covid-19 Omicron di Indonesia dengan flu atau batuk pilek biasa
Seperti disebutkan di atas, gejala yang ditimbulkan oleh kedua penyakit ini sangat mirip. Namun ada beberapa hal yang bisa membantu menemukan perbedaan gejala Covid-19 Omicron di Indonesia dengan flu biasa.
Inilah perbedaan gejala Covid-19 Omicron di Indonesia dengan flu biasa
- Hilang penciuman dan indra perasa.
Gejala ini adalah gejala yang khas dari Covid-19. Walaupun tidak semua pasien Covid-19 varian Omicron mengalami gejala ini.
Dari berbagai kasus yang ada, pasien Covid-19 Omicron tidak mengeluhkan penurunan kemampuan indra penciuman. Sedangkan orang yang mengalami flu atau batuk pilek, mengalami gangguan indra penciuman.
Gangguan indra penciuman pada penderita flu biasa hanya berlangsung sementara. Sedangkan untuk penderita Covid-19 secara umum, gangguan indra penciuman berlangsung lama.
- Sakit kepala parah.
Pada pasien Covid-19, sakit kepala parah umum menyerang. Biasanya rasa ini muncul sebagai rasa seperti kepala berdenyut atau ditusuk-tusuk.
- Sulit bernapas atau napas pendek.
Walaupun sama-sama penyakit saluran pernapasan, flu tidak membuat seseorang mengalami napas pendek atau sulit bernapas. Jika Anda mengalami gejala ini, kemungkinan besar Anda telah tertular virus Covid-19.
Pada akhirnya, jika Anda mengalami gejala yang mengarah ke Covid-19, segera isolasi mandiri dan lakukan tes untuk memastikan kondisi Anda. Isolasi mandiri setidaknya selama 10 hari, serta hubungi orang-orang yang kontak erat dengan Anda beberapa hari terakhir.
Demikian perkembangan kasus Covid-19 di Jakarta per 2 Februari 2022 dan perbedaan gejala Covid-19 Omicron di Indonesia dengan sakit flu atau batuk pilek biasa. Tetap waspada dan jalankan protokol kesehatan agar tidak tertular Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News