Peristiwa

Kembangkan Pariwisata Labuan Bajo Flores, BPOLBF Luncurkan Buku Putih

Minggu, 29 September 2024 | 17:55 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Kembangkan Pariwisata Labuan Bajo Flores, BPOLBF Luncurkan Buku Putih

ILUSTRASI. Saking cantiknya, ada yang menyebut Taman Nasional Komodo sebagai potongan surga yang berguguran di sekitar Labuan Bajo, Pulau Flores, Nusa Tenggara timur (NTT). Dengan hamparan seluas 173.300 hektare, memiliki 29 pulau besar dan kecil dikelilingi taman laut nan indah. Foto: KONTAN/ Ardian Taufik Gesuri


INDUSTRI PARIWISATA -  JAKARTA. Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) meluncurkan Buku Putih pada puncak perayaan World Tourism Day (WTD) di Taman Parapuar, Jumat (27/9/2024). 

Buku Putih, atau Policy Statement, disusun melalui kolaborasi berbagai pihak, termasuk instansi pemerintah, tokoh budaya, praktisi pariwisata, serta para pemangku kepentingan lainnya.

Dokumen ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan Labuan Bajo Flores sebagai destinasi pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan.

Baca Juga: Askrindo Cover Aset di Kawasan Pariwisata The Golo Mori, Labuan Bajo, NTT

Buku Putih tersebut merupakan hasil dari diskusi, kajian, dan konsultasi mendalam yang bertujuan memberikan rekomendasi terkait isu-isu pengembangan pariwisata. 

Fokus utamanya adalah pengembangan infrastruktur, peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta pelestarian lingkungan dan budaya lokal.

Plt. Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Buku Putih ini diharapkan menjadi panduan bagi pengambilan kebijakan terkait isu strategis di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo dan Flores. 

Industri pariwisata Labuan Bajo

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas pemangku kepentingan dalam membangun pariwisata yang berkualitas, inklusif, dan tangguh.

Baca Juga: BPOLBF Merilis Peta Perjalanan Wisata Religi Katolik di Labuan Bajo

“Buku Putih ini dapat menjadi navigator dalam memetakan masalah pengembangan pariwisata Labuan Bajo Flores. Namun, hal ini harus disertai dengan komitmen dan kolaborasi semua pihak,” ujar Frans dalam siaran pers, Minggu (29/9).

Buku Putih mengidentifikasi sepuluh isu strategis, antara lain: Konservasi dan Keberlanjutan, Tata Ruang dan Lanskap, Pesisir dan Kelautan, Sosial dan Budaya, Keselamatan dan Keamanan, Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan, Pengelolaan Limbah, Rantai Pasok, Infrastruktur, serta Tata Kelola Pariwisata.

Sekretaris Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Manggarai Barat, Chrispin Mesima, menambahkan bahwa Buku Putih ini diharapkan mampu menjawab tantangan pengembangan pariwisata di Labuan Bajo secara berkelanjutan dan inklusif.

Baca Juga: Kawasan Konservasi Perlu Istirahat, TN Komodo Bakal Dilakukan Pertengahan 2025

Buku Putih tersebut akan berfungsi sebagai referensi bagi pemerintah dan para pemangku kepentingan dalam merumuskan kebijakan pembangunan pariwisata Labuan Bajo dan Flores ke depan.

Selanjutnya: BP Tapera Masih Menunggu Tambahan Kuota FLPP 2024

Menarik Dibaca: Kumpulan Ucapan Hari Jantung Sedunia 2024 untuk Menjaga Kesehatan Jantung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru