Kementan dukung penyuluh tingkatkan kompetensi lewat program pendidikan RPL

Kamis, 12 Agustus 2021 | 15:17 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Kementan dukung penyuluh tingkatkan kompetensi lewat program pendidikan RPL

ILUSTRASI. Kementan dukung penyuluh tingkatkan kompetensi lewat program pendidikan RPL


AGRIBISNIS -  JAKARTA. Sebagai wujud dukungan dalam meningkatkan kompetensi Penyuluh Pertanian yang telah diangkat menjadi ASN PPPK, Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan berbagai upaya salah satunya melalui program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). 

Program ini mendapat dukungan penuh dari UPT pendidikan vokasi dibawah Kementan, Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) dengan membuka kesempatan percepatan peningkatan jenjang pendidikan melalui program RPL.

Menyukseskan program tersebut Polbangtan Yoma juga melaksanakan Sosialisasi Program Pendidikan RPL Bagi ASN P3K Penyuluh kepada 200 orang penyuluh wilayah Jateng DIY, Selasa (10/8) secara virtual.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendukung hal tersebut. Pasalnya, penyuluh menjadi garda terdepan dalam peningkatan produksi dan produktivitas komoditas yang berdaya saing guna mewujudkan pencapaian swasembada pangan dan penerapan teknologi pertanian yang lebih modern. 

Baca Juga: Isu kelangkaan pupuk bersubsidi, ini penjelasan Kementan

“Oleh karena itu, bagaimanakah pertanian itu bisa baik? Salah satu penentu utamanya adalah penyuluh. Kalian itu penting banget. Saya katakan selalu bahkan di depan Bapak Presiden bahwa penyuluh pertanian itu adalah Kopasus-nya, tim khususnya, penembak jitunya Kementerian Pertanian. Jadi, penyuluh itu tidak main-main,” kata SYL.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan melalui RPL diberikan kesempatan yang lebih luas lagi untuk Penyuluh Pertanian yang telah memiliki pengalaman kerja, untuk dapat menempuh pendidikan yang lebih tinggi lagi. 

"Sistem pembelajarannya pun tetap memakai satuan kredit semester (sks) dalam bentuk mata kuliah, yang diperoleh melalui pengalaman kerja atau pelatihan bersertifikasi," jelasnya dalam siaran pers, Kamis (12/8).

Direktur Polbangtan YoMa, Bambang Sudarmanto menambahkan, bahwa RPL adalah penyetaraan akademik atas pengalaman kerja atau pelatihan bersertifikasi untuk memperoleh kualifikasi pendidikan tinggi di berbagai program studi di Polbangtan yang bertujuan untuk meningkatkan jenjang karir.

Baca Juga: Tingkatkan produksi pertanian, Polbangtan Kementan bekali mahasiswa dan alumni

“Data yang saya terima, ada sekitar 850 orang penyuluh P3K di Jateng DIY yang masih berpendidikan SLTA, D1, dan D2 atau sebagai penyuluh terampil. Padahal berdasarkan Permen PAN-RB, syarat untuk naik jenjang menjadi penyuluh Ahli harus menempuh pendidikan minimal S1 atau D4. Beliau-beliau ini yang perlu kita fasilitasi,” terang Bambang.

Lebih lanjut Bambang menjelaskan bahwa dengan mengikuti program RPL, banyak sekali keuntungan yang didapat oleh Penyuluh salah satunya yaitu masa tempuh kuliah yang lebih singkat dibanding dengan program kuliah normal.

“Pengalaman kerja, pendidikan formal maupun informal yang bapak ibu tempuh sebelumnya akan diakui dan dikonversi menjadi angka kredit, sehingga bapak ibu hanya perlu mengumpulkan kisaran 32-75 SKS lagi untuk lulus dalam 2 tahun. Namun tentunya perlu dilampirkan dokumen bukti dukung yang terkini dan otentik,” ujarnya.

Baca Juga: Ini alasan tak bisa daftar CPNS dan PPPK 2021 sekaligus

Turut hadir dalam acara sosialisasi tersebut yaitu Endah Puspitojati selaku Ketua Jurusan Pertanian dan Sumaryanto selaku Ketua Jurusan Perternakan yang menjelaskan mengenai teknis pendaftaran program RPL. Endah menjelaskan bahwa Program RPL terbagi menjadi dua jenis yaitu RPL A1 yang ditujukan bagi penyuluh berpendidikan terakhir D2 dan RPL A2 khusus bagi yang berpendidikan SLTA.

“Bagi penyuluh yang berpendidikan D1 atau D2 nantinya akan ada sistem alih kredit, dan bagi yang berpendidikan SLTA maka akan dilakukan asesmen dan rekognisi terhadap pendidikan non formal, informal, dan pengalaman kerja yang telah dicapai sebelumnya", papar Endah.

Endah menambahkan bahwa seleksi akan dilakukan secara teliti karena Polbangtan YoMa hanya dapat mengakomodir sebanyak 240 penyuluh sebagai mahasiswa program RPL.

Selanjutnya: Simak formasi CPNS dan CPPPK tahun 2021 apa saja yang paling banyak dibutuhkan

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Noverius Laoli

Terbaru