Kementerian ESDM: Implementasi B35 Capai 8,9 Juta Kilo Liter Hingga September 2023

Kamis, 02 November 2023 | 22:39 WIB   Reporter: Lailatul Anisah
Kementerian ESDM: Implementasi B35 Capai 8,9 Juta Kilo Liter Hingga September 2023

ILUSTRASI. Pekerja memanen kelapa sawit di Bogor, Jawa Barat, Senin (26/04). Kementerian ESDM: Implementasi B35 Capai 8,9 Juta Kilo Liter Hingga September 2023.


“Sektor penerbangan global adalah kontributor penting terhadap emisi CO2, mencakup 3% dari emisi pada tahun 2019. Ini juga menjadi salah satu sektor yang paling sulit untuk didekarbonisasi, dengan komitmen untuk mencapai emisi net-zero pada tahun 2050," jelas Aika. 

Untuk itu, menurutnya, SAF muncul sebagai alternatif yang paling menjanjikan dan layak untuk bahan bakar pesawat konvensional, mampu mengurangi emisi CO2 hingga 90%.

Aika bilang untuk mempercepat adopsi SAF dan melakukan dekarbonisasi perjalanan udara, penting untuk memanfaatkan kekuatan wilayah ASEAN.

Baca Juga: Impor Bensin Melonjak, Pemerintah Dorong Pemanfaatan BBN di Sektor Transportasi

Negara-negara ASEAN secara kolektif menawarkan lebih dari 16 juta metrik ton minyak limbah dan sisa setiap tahun, dengan bahan baku potensial seperti minyak jelantah, limbah pabrik kelapa sawit, minyak tandan buah kosong, dan distilasi asam lemak kelapa sawit. 

Menurutnya, saat ini ada tiga hal yang masih menjadi tantangan bagi implementasi SAF di Indonesia dan juga di dunia. 

Pertama, Indonesia sebagai produsen kelapa sawit terbesar di dunia dituntut untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit.

Kedua, biaya produksi bioavtur yang masih tinggi dibandingkan dengan Fossil.

Ketiga, kebijakan pemerintah yang saling terintegrasi dalam mendukung kebijakan bioenergy khususnya bioavtur sangat diperlukan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru