Kementerian PUPR siapkan langkah penanganan darurat banjir bandang di Luwu Utara

Kamis, 16 Juli 2020 | 15:53 WIB   Reporter: Vendy Yhulia Susanto
Kementerian PUPR siapkan langkah penanganan darurat banjir bandang di Luwu Utara

ILUSTRASI. Sebuah rumah tenggelam lumpur akibat banjir bandang di Desa Radda, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Selasa (14/7/2020). Akibat banjir bandang tersebut mengakibatkan 10 orang meninggal dunia dan ratusan rumah tertimbun lumpur.


INFRASTRUKTUR DAERAH - JAKARTA. Menindaklanjuti perintah Presiden Joko Widodo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pada Kamis (16/7/2020) meninjau lokasi banjir bandang yang melanda Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan untuk melihat upaya penanganan darurat akibat bencana tersebut.

Basuki mengatakan, hingga saat ini Kementerian PUPR bersama tim gabungan yang terdiri dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, TNI, Polri, Basarnas dan BPBD Kabupaten Luwu Utara telah berhasil membuka sebagian akses Jalan Masamba dari Palopo sepanjang 70 km yang sebelumnya sempat sampai kemarin terputus karena banjir disertai lumpur setinggi sekitar 1 hingga 2 meter.

"Saat ini ruas jalan Palopo - Masamba yang sudah terbuka tersebut bisa ditempuh dengan waktu sekitar 90 menit," kata Basuki dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/7).

Baca Juga: BPJT: Sistim transaksi tol non-tunai nirsentuh pakai aplikasi di smartphone

Kementerian PUPR telah mengerahkan 10 unit alat berat berupa 4 unit excavator, 2 unit Dozer, dan 4 unit Dump Truk ke Desa Radda yang kondisinya paling parah akibat banjir bandang untuk membantu pembersihan lumpur.

Selain itu dikerahkan sebanyak 2 unit excavator dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Luwu Utara, 1 unit dari Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Utara, dan 1 unit dari mitra kerja. Lebih lanjut, Basuki menegaskan telah menyiapkan tiga langkah untuk membantu penanganan darurat banjir bandang tersebut.

Pertama membuka akses konektivitas Palopo - Masamba secepatnya dengan target waktu dalam tiga hari, khususnya jalan yang masih tergenang dan tertutup lumpur di Kecamatan Masamba. Kedua, membersihkan Kecamatan Masamba dan sekitarnya dari lumpur pasir.

"Ketiga, untuk penanganan permanen, dilakukan normalisasi sungai dengan pengerukan, perbaikan alur sungai dan pembuatan tanggul sungai dengan struktur permanen," ucap dia.

Basuki menginstruksikan agar lumpur pasir yang dibersihkan dari permukiman tersebut dikumpulkan dan dimasukkan ke geobag untuk dimanfaatkan menjadi tanggul sementara di bantaran tiga sungai (Rongkong, Radda dan Masamba) agar tidak terjadi luapan material dari sungai-sungai tersebut saat terjadi hujan di hulu.

Baca Juga: Penyaluran anggaran program padat karya tunai sudah mencapai Rp 5,68 triliun

"Dari hasil pengamatan saya, terlihat dampak paling parah dirasakan warga yang berada di bantaran Sungai Radda. Untuk itu rumah-rumah yang berada di bantaran bahkan palung sungai harus direlokasi sebagai bagian normalisasi sungai. Relokasi akan bekerja sama dengan Pemkab Luwu Utara," ujar Menteri Basuki.

Untuk membantu penanganan darurat tersebut, Basuki menunjuk PT. Brantas Abipraya untuk penanganan darurat di sekitar Sungai Masamba dan PT. Hutama Karya di kawasan terdampak dari Sungai Rongkong dan Sungai Radda, termasuk perbaikan infrastruktur konektivitas jalan dan jembatan.

Basuki menyebutkan, dari analisis sementara melihat banyaknya lumpur pasir segar yang menutup Kota Masamba, perkiraan penyebab bencana banjir bandang adalah terbendungnya alur sungai di hulu lalu longsor, karena curah hujan yang tinggi mendekati 220 mm/hari.

Selain mengerahkan alat berat, Kementerian PUPR juga mengerahkan Mobil Tangki Air berkapasitas 4000 liter 1 unit dan Hidran Umum berkapasitas 2000 liter 10 unit untuk membantu kebutuhan air bersih, karung sebanyak 1000 lembar serta sembako untuk para pengungsi korban bencana banjir.

Baca Juga: Jasa Marga (JSMR) dan META Berminat Ikut Tender MLFF

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dan Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani menyampaikan terimakasih atas perhatian Pemerintah Pusat untuk menangani bencana banjir bandang di Masamba. Pemprov dan Pemkab akan menyiapkan hunian sementara untuk warga yang rumahnya tertimbun lumpur pasir.

Sebagai informasi, Banjir bandang di Luwu Utara terjadi pada Senin malam lalu (13/7/2020), akibat luapan air sungai yang membawa material lumpur dan batang pohon berukuran besar juga menyebabkan Bandar Udara Andi Jemma tertutup lumpur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Handoyo .
Terbaru