JAKARTA. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, akan ada rekayasa lalulintas atau buka tutup jalan di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) selama masa mudik dan arus balik Lebaran 2017.
Bersama kepolisian, pihaknya berusaha menjaga volume kendaraan sesuai kapasitas tol untuk menghindari kemacetan.
"Memang Cipali itu harus kami manage dengan kapasitas yang dibatasi. Oleh karenanya, kami kerja sama dengan Kakorlantas melakukan kegiatan buka tutup," kata Budi kepada wartawan di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Selasa (20/6).
Menurutnya, Kemenhub bersama Korlantas Polri telah menyiapkan skenario untuk melakukan buka tutup jalan di tol tersebut. Dengan demikian, volume kendaraan di Tol Cipali diharapkan tidak melebihi kapasitas.
Budi menjelaskan, jika terdapat antrean kendaraan mencapai 5 kilometer, penutupan jalan akan dilakukan paling lama 2,5 jam. Sementara jika antrean sudah mencapai 10 kilometer, maka penutupan jalan akan dilakukan paling lama enam jam.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Direktur PT Lintas Marga Sedayu (LMS), Firdaus Azis selaku pengelola Tol Cipali memprediksi puncak arus mudik di ruas tol tersebut terjadi pada H-3 lebaran.
Puncak arus mudik tersebut sama dengan prediksi pemerintah melalui Kementerian Perhubungan.
"Kurang lebih memang pada H-3 puncak arus mudik di Tol Cipali," kata Firdaus Azis,Jakarta, Selasa (20/6)
Pihaknya menyatakan siap menampung 60.000 kendaraan bermotor pada puncak arus mudik dan H-2 lebaran.
Diprediksi arus mudik tahun ini akan naik sebesar 15% dibanding dengan arus mudik lebaran tahun lalu.
"Sekitar 15% lebih banyak dibanding tahun lalu karena akan mencapai 60.000 kendaraan yang akan masuk," ucapnya.
Mengenai kondisi jalan, kata Firdaus, saat ini Tol Cipali sudah minim perbaikan dan jalan berlubang. Sehingga, pemudik yang akan melewati ruas tol tersebut aman dan nyaman.
"Sudah tidak ada lagi perbaikan jalan. Sudah mulus," katanya. (Wahyu Aji)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News