Jawa Timur

Koperasi Kana: Songsong Ekspor &Ketahanan Pangan dalam Kerangka Koperasi Merah Putih

Kamis, 01 Mei 2025 | 21:56 WIB   Reporter: Sri Sayekti
Koperasi Kana: Songsong Ekspor &Ketahanan Pangan dalam Kerangka Koperasi Merah Putih

ILUSTRASI. Koperasi Kana, yang berbasis di Surabaya, Jawa Timur, dan kini merambah dunia melalui perdagangan gula. Koperasi ini tampil sebagai bintang di Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang digelar di Yogyakarta pada 30 April 2025.


KOPERASI - JAKARTA. Dalam gemuruh dinamika perekonomian global yang penuh tantangan, Indonesia mulai menemukan secercah harapan melalui koperasi yang kini tidak hanya mengandalkan sektor domestik, tetapi juga berani mengarah pada pasar ekspor. Salah satu contoh yang menarik perhatian adalah Koperasi Kana, yang berbasis di Surabaya, Jawa Timur, dan kini merambah dunia melalui perdagangan gula. 

Koperasi ini tampil sebagai bintang di Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang digelar di Yogyakarta pada 30 April 2025. Dengan pertumbuhan pesat yang tercatat, Koperasi Kana kini menjadi simbol optimisme bagi koperasi dengan orientasi ekspor, sekaligus berkontribusi pada ketahanan pangan nasional yang semakin diperhatikan.

Henra Saragih, Deputi Bidang Kelembagaan dan Digitalisasi Koperasi, yang hadir dalam kesempatan tersebut, menekankan pentingnya peran koperasi dalam perekonomian Indonesia. "Pemerintah akan selalu mendukung koperasi yang berfokus pada ekspor, karena ini bukan hanya memperlihatkan potensi perkembangan koperasi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat secara luas," kata Henra. 

Baca Juga: Wamenkop : 1247 Koperasi Merah Putih Sudah Terbentuk di Jawa Timur

Meski jumlah koperasi yang fokus pada ekspor masih terbilang sedikit jika dibandingkan dengan koperasi simpan pinjam, Henra tetap meyakini bahwa sektor ini memiliki potensi besar untuk berkembang. 

Di tengah inisiatif Koperasi Merah Putih yang dicanangkan pemerintah untuk memperkuat koperasi di tingkat desa, koperasi ekspor seperti Kana diharapkan dapat menjadi model bagi pengembangan ekonomi yang berkelanjutan.

Koperasi Kana, yang telah berhasil mengembangkan bisnis gula mereka, kini menikmati manisnya hasil ekspor ke beberapa negara, seperti Hongkong, Thailand, dan Malaysia. Namun, pencapaian terbesar mereka tidak hanya terletak pada volume ekspor yang meningkat, tetapi juga dalam pengelolaan koperasi yang dilakukan secara profesional.

"Peningkatan aset Koperasi Kana yang pesat, dari Rp20 miliar menjadi Rp102 miliar dalam dua tahun terakhir, menunjukkan bahwa koperasi ini benar-benar dikelola dengan baik," ujar Henra. Keberhasilan ini juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk generasi milenial yang semakin menunjukkan ketertarikannya untuk bergabung dengan koperasi.

Jonathan Danang Wardhana, Ketua Koperasi Kana, dengan penuh rasa bangga mengungkapkan bahwa kesuksesan mereka tidak lepas dari meningkatnya permintaan gula internasional. "Kebutuhan gula domestik yang mencapai 7 juta ton per tahun, sementara hampir 5 juta ton di antaranya harus diimpor, memberikan peluang pasar yang besar bagi kami," ungkap Danang. 

Baca Juga: Sri Mulyani Kaji Tiga Skema Pendanaan Koperasi Desa Merah Putih

Ia menambahkan, dengan adanya pengaruh positif dari kekuatan ekonomi global, terutama fluktuasi nilai dolar yang tinggi, Koperasi Kana semakin optimis untuk memperluas jangkauan ekspornya. Ini sekaligus menjadi kontribusi nyata bagi ketahanan pangan nasional.

Namun, kemajuan yang diperoleh Koperasi Kana tidak hanya bergantung pada pasar global. Inovasi dan kolaborasi juga menjadi faktor penting yang mempercepat perjalanan mereka. Salah satu bentuk inovasi yang mereka lakukan adalah melalui kerjasama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam penelitian pertanian yang berhasil meningkatkan hasil produksi tebu mereka dari 120 ton per hektar menjadi 200 ton per hektar.

"Kami berinvestasi dalam teknologi dan mesin yang lebih modern untuk mendukung peningkatan produksi ini," tambah Danang. Dampaknya pun bukan hanya dirasakan oleh anggota koperasi, tetapi juga oleh masyarakat sekitar yang mengandalkan keberlanjutan industri gula.

Tidak hanya itu, Koperasi Kana juga telah mempersiapkan langkah ekspansi dengan membuka pabrik baru di Agam, Sumatera Barat, dan Banyuwangi. Dengan langkah ini, Danang berharap koperasi mereka dapat memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat setempat serta semakin memperkuat posisi koperasi menuju tahun ketiga yang lebih sukses. 

Upaya ini sejalan dengan semangat Koperasi Merah Putih yang bertujuan untuk menggerakkan koperasi di seluruh Indonesia, terutama di desa-desa untuk meningkatkan kemandirian ekonomi dan memperkuat ketahanan pangan.

Menanggapi harapan Henra Saragih mengenai Koperasi Merah Putih, program pemerintah yang bertujuan mendukung pengembangan koperasi di tingkat desa, Danang menyatakan kesiapan Koperasi Kana untuk berkolaborasi.

"Kami sudah melakukan pembicaraan dengan Kementerian Koperasi dan sangat mendukung program ini, terutama untuk para petani tebu di Kediri," ujar Danang, yang menutup pembicaraannya dengan optimisme untuk masa depan koperasi.

Baca Juga: Penyuluhan Teknik Ringpit untuk Petani Tebu Kabupaten Agam:Sinergi Koperasi Kana&UGM

 

Selanjutnya: Kurangi Limbah Elektronik, Urban Republic Luncurkan Program Zero Waste

Menarik Dibaca: Kurangi Limbah Elektronik, Urban Republic Luncurkan Program Zero Waste

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
Terbaru