“Seluruh kegiatan akan dihentikan hingga menunggu hasil evaluasi, namun kegiatan di dalam sekolah tetap dijalankan seperti biasa karena ini situasi sedang tidak menentu terkait dengan cuaca,” tutur Sri Purnomo dalam siaran pers yang diterima Tribunnews.com, Sabtu sore.
Sri Purnomo pun menyampaikan belasungkawa pada keluarga yang ditinggalkan. Lebih lanjut, Sri Purnomo mengingatkan seluruh kepala sekolah dan pengawas, khususnya pengawasan TK, SD, dan SMP, untuk meningkatkan pembinaan dan pengawasan terhadap peserta didik.
Baca Juga: Ini progres pembangunan jalan Tol Sigli-Banda Aceh yang ditargetkan rampung 2021
Ia pun menegaskan bahwa seluruh pihak sekolah harus selalu waspada ketika membawa anak didiknya dalam berjumlah besar untuk berkegiatan di luar sekolah. “Ketika melakukan kegiatan outdoor harus mempersiapkan dari pembina yang ahli dan profesional di bidangnya,.” tambah Sri Purnomo.
Ke depannya, Sri Purnomo mengatakan, Pemkab Sleman akan membuat prosedur tetap (protap) terkait kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di luar lingkungan sekolah.
Dengan demikian, diharapkan kegiatan di luar lingkungan sekolah dapat dijalankan secara profesional dan menjamin keselamatan anak didik.
Saat ini, seluruh korban susur sungai sudah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit. Seluruh pembiayaan tersebut ditanggung oleh Pemkab Sleman.
Baca Juga: Pujian Tahir kepada Anies soal banjir
Selain itu, bimbingan psikologi juga sudah diturunkan kepada para keluarga korban yang sedang menunggu di Puskesmas maupun SMP Negeri 1 Turi sejak Jumat kemarin.
Sementara, para pembina SMP Negeri 1 Turi saat ini sedang berada di kepolisian untuk dimintai keterangan. Pemkab Sleman pun terus mengupayakan pencarian korban dengan mengerahkan tujuh satuan yang terdiri dari 40 personel TNI/Polri, Basarnas, dan relawan.