KECELAKAAN - YOGYAKARTA. Duka masih menyelimuti keluarga SMP Negeri 1 Turi, Sleman. Kegiatan susur pantai yang dilaksanakan anggota pramuka SMP Negeri 1 Turi pada Jumat (21/2) berujung malapetaka.
Berdasarkan siaran pers dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY pada Sabtu (22/2) pukul 11.45 WIB, sebanyak 8 siswa dinyatakan meninggal dunia dalam kejadian ini. Sementara, 23 siswa mengalami luka-luka, 216 siswa selamat, dan 2 siswa lainnya belum terkonfirmasi.
Baca Juga: Tim SAR temukan dua orang, jumlah korban tewas dalam susur sungai di Sleman jadi 9
Khoirunnisa Nurcahyani Sukmaningdyah menjadi satu korban di antara delapan korban meninggal susur sungai SMP Negeri 1 Turi itu. Ia dimakamkan bertepatan pada hari ulang tahunnya Sabtu ini.
Diberitakan TribunJogja.com, Khoirunnisa dimakamkan di Dusun Karanggawang Girikerto, Turi. Dengan suaranya bergetar, sang ayah, Dedy Sukma (48), mengaku mengikhlaskan kepergian putri tercintanya.
Ia pun tak menyalahkan pihak manapun meski kejadian tragis tersebut menewaskan putri sulungnya. Bagi Dedy, peristiwa yang menimpa Khoirunnisa merupakan musibah yang harus ia terima. "Ini musibah yang harus saya terima. Allah bisa memanggil dengan cara apa pun," tutur Dedy, seperti yang diberitakan TribunJogja.com, Sabtu (22/2).
Dedy menambahkan, ia hanya meminta pihak-pihak terkait untuk melakukan evaluasi. Pemkab Sleman Kumpulkan Seluruh Kepala Sekolah
Setelah terjadinya insiden ini, Humas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman Dwijo Anggono mengatakan Pemkab Sleman telah mengumpulkan seluruh kepala sekolah yang berada di Kabupaten Sleman pada Sabtu ini. "Sudah (dikumpulkan)," kata Anggono saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Sabtu sore.
Baca Juga: Korban meninggal saat susur sungai SMPN 1 Turi Sleman bertambah jadi 7, ini daftarnya
Berdasarkan siaran pers yang diterima Tribunnews.com, Bupati Sleman Sri Purnomo mengumpulkan seluruh kepala sekolah dan pengawas di Kabupaten Sleman untuk memberikan arahan terkait dengan insiden yang dialami siswa-siswi SMP Negeri 1 Turi.
Dalam pertemuan yang digelar di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan, seluruh kegiatan ektrakulikuler yang bertempat di luar sekolah akan dihentikan untuk sementara waktu.