POLITIK - JAKARTA. Usai Sandiaga Uno berhenti dari jabatannya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta per Jumat lalu (10/8), maka kursi wakil dari Anies Baswedan masih kosong.
Sejauh ini yang dilakukan adalah memberikan masing-masing dua nama calon pengganti dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI.
Namun muncul komentar dari Presiden PKS, Sohibul Iman belum lama ini yang meminta agar jabatan wakil Gubernur DKI harus diprioritaskan untuk kader PKS. Hal ini lantas ditanggapi sinis oleh Ketua DPD Partai Gerindra sekaligus Wakil Ketua DPRD Muhammad Taufik.
Taufik menuding bahwa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak sabar untuk menggantikan kekosongan posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta. Ia menghimbau agar PKS bersabar dan mengikuti prosedur yang berlaku.
“Sudahlah sabar dulu. Nanti pada saatnya juga akan diurus. Sabar dulu. Pak Anies saja tidak mengeluh jabatan wakil sementara kosong, sistem di Pemprov juga tidak mempersoalkan itu,” ujarnya saat dikonfirmasi Kontan.co.id, Sabtu (11/8).
Lebih lanjut Taufik mengungkapkan bahwa penggantian posisi Sandiaga Uno yang nantinya akan dilakukan DPRD DKI bukanlah sebuah bagi-bagi jabatan. PKS diharapkan menghormati hasil pemilihan yang dilakukan DPRD.
“Sabar dong PKS, sudah seperti pemburu jabatan saja. Memangnya jabatan itu apaan? dibagi bagi gitu? Memangnya kita sedang bagi bagi jabatan? Semua itu kan nanti akan ditentukan oleh DPRD juga. Kita tidak sedang melakukan itu. Tergantung nanti pilhan DPRD siapa,” tegasnya.
Namun, saat disinggung terkait dengan rencana pengusulan dirinya menjadi pengganti Sandiaga, Taufik membenarkannya. Hanya saja, Taufik tidak mau tergesa-gesa dan menghormati proses keputusan DPRD usai pengunduran diri Sandiaga tersebut.
“Saya mungkin akan diusulkan jadi kandidat wagub karena saya ketua DPD, tapi nanti pada waktunya. Sekarang ini belum kering loh, baru kemarin pak Sandiaga mundur dan diantarkan ke KPU,” terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News