Lestarikan Lingkungan di Raja Ampat, Askrindo Jalin Kolaborasi dengan 11 BUMN Lain

Kamis, 14 Maret 2024 | 15:35 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Lestarikan Lingkungan di Raja Ampat, Askrindo Jalin Kolaborasi dengan 11 BUMN Lain

Kawasan tempat wisata Raja Ampat yang terkenal dengan kekayaan alamnya yang beragam, khususnya spesies laut, telah menjadikannya bagian dari segitiga karang terbesar di dunia.


BUMN -  JAKARTA. Raja Ampat yang terkenal dengan kekayaan alamnya yang beragam, khususnya spesies laut, telah menjadikannya bagian dari segitiga karang terbesar di dunia. 

Disebut sebagai segitiga karang karena kawasan ini memiliki sekitar 76% dari total spesies terumbu karang di dunia dan 37% dari total spesies ikan karang. Potensi pariwisata di Raja Ampat sangat besar, namun harus diiringi dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Demi melestarikan dan memberdayakan lingkungan di Raja Ampat, PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) bekerja sama dengan 11 BUMN lainnya seperti Indonesia Financial Group, Jamkrindo, Pelindo, Pegadaian, PLN, PNM, Angkasa Pura II, Garuda Indonesia, Perum LPPNPI, ASDP Indonesia Ferry, dan Perum Perumnas dalam program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) di Raja Ampat, Papua. 

Baca Juga: Askrindo Gandeng PNM Tingkatkan Kapasitas Petani Kopi Bali

Tujuan dari kolaborasi program TJSL ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam aspek pariwisata, lingkungan, ekonomi, dan pendidikan di wilayah Indonesia bagian Timur.

Direktur Utama Askrindo, Fankar Umran, menjelaskan bahwa kolaborasi dalam menjalankan program ini merupakan langkah strategis untuk mencapai pembangunan berkelanjutan sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) No. 14 tentang Ekosistem Lautan, No. 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta No. 4 tentang Pendidikan Berkualitas.

"Melihat potensi pariwisata Raja Ampat yang terus berkembang, adalah tugas kita untuk bersama-sama membangun wilayah ini. Askrindo dan BUMN lainnya berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah terpencil seperti kampung Mutus, kampung Manyaifun, dan kampung Selpelei," ujar Fankar dalam siaran pers, Kamis (14/3).

Baca Juga: Askrindo Gandeng 4 Bank Pembangunan Daerah Teken Kerjasama Kredit Usaha Alsintan

Beberapa program kolaborasi yang telah dilakukan antara lain penanaman 6.000 terumbu karang di Pulau Yefkabu, renovasi sanitasi umum, tempat ibadah, dermaga, dan sekolah di kampung Mutus, serta pelatihan manajemen kelembagaan dan tenaga kesehatan serta pendidik. Tujuannya adalah agar masyarakat Raja Ampat dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang relevan.

"Program kolaborasi ini juga memberikan bantuan kepada 200 nelayan berupa alat pancing, perahu, dan peralatan menyelam. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan usaha nelayan lokal sehingga mendorong kemandirian dalam pengelolaan usaha dan pelestarian lingkungan sekitar," tambah Fankar.

Kolaborasi inisiatif antara 12 BUMN di Raja Ampat, Kementerian BUMN, dan Kolaborasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN telah berhasil berkat kerjasama dengan Social Impact ID sebagai pelaksana program. Ini menunjukkan komitmen bersama untuk menjaga lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Raja Ampat.

Baca Juga: Askrindo dan IFG jalin Kolaborasi dengan Ekosistem BUMN Berikan Fasilitas Pendidikan

Keberhasilan program ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, Askrindo, BUMN lainnya, masyarakat, dan pihak terkait lainnya dalam membangun keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan di wilayah terluar Indonesia Timur. 

Dengan terus mengoptimalkan program dan melibatkan lebih banyak pihak, diharapkan dampak positifnya dapat dirasakan oleh masyarakat lokal dan lingkungan di seluruh wilayah Indonesia Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli
Terbaru