Melihat Mandalika yang siap mendunia lewat sirkuit berpanorama pantai dan bukit

Kamis, 19 September 2019 | 22:55 WIB   Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk
Melihat Mandalika yang siap mendunia lewat sirkuit berpanorama pantai dan bukit

ILUSTRASI. Bukit Merese, Mandalika, Lombok


JEP MANDALIKA -  JAKARTA. Pamor Mandalika kian benderang. Kawasan seluas 1.170 hektare (ha) yang bertengger di Kabupaten Lombok Tengah ini sedang bersiap menjadi destinasi wisata yang mendunia. Sirkuit bertaraf internasional akan segera dibangun di sana dan telah ditetapkan sebagai tuan rumah MotoGP 2021.

Sirkuit Mandalika akan mulai dibangun pada Oktober 2019 dengan panjang lintasan balap 4,3 kilometer (km) dan ditargetkan rampung sebelum 2021. Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sebagai pengelola kawasan Mandalika sudah terlebih dahulu melakukan persiapan dengan membangun jalan dasar sebelum pembangunan sirkuit dimulai.

Baca Juga: Dukung 10 Bali baru, Batik Air usung konsep hospitality yang kental budaya Indonesia

Berdasarkan pantauan tim KONTAN jelajah ekonomi pariwisata pada 14 September 2019, infrastruktur jalan dasar kawasan Mandalika sudah terbangun tetapi belum tersambung sepenuhnya.

Sejumlah alat berat tampak melakukan pekerjaan pembersihan bukit yang akan jadi akses jalan menuju lintasan sirkuit yang hendak dibangun.

Lokasi Mandalika tepat menghadap Samudera Hindia memiliki landscape cukup indah. Berbukit-bukit dan dilengkapi dengan pantai. Ada lima pantai yang menyimpan pesona alam menarik di kawasan ini yaitu Pantai Kuta, Pantai Seger, Pantai Tanjung Aan, Pantai Serenting, Pantai Gerupuk.

Lalu ada Bukit Merese yang menghadap pantai.

Pengembangan Mandalika terlihat masih minim. Baru wilayah Pantai Kuta yang sudah terlihat ramai lantaran memang bersampingan dengan pemukiman penduduk dan kawasan penginapan yang dimiliki warga.

Bibir pantai ditata rapi dengan pedestrian dan dilengkapi fasilitas pantai seperti toilet, shower dan loker.

Baca Juga: Dukung pariwisata, BRI sudah edarkan 23.141 kartu kredit Wonderful Indonesia

Sekitar 800 meter dari bibir pantai, berdiri kokoh Masjid Nurul Mandalika setinggi dua lantai dengan arsitek cukup unik. Lantai bawah saat ini digunakan sebagai kantor ITDC. Di sekitar masjid terhampar kawasan parkir dan berdiri kios-kios yang tertata rapi namun masih sepi.

Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer menjelaskan, kawasan ITDC akan dikembangkan secara bertahap. Pengembangan awal akan difokuskan di bagian barat, di mulai dari Pantai Kuta.

Di bagian barat ini, telah masuk investor asal Prancis yakni Vinci Construction Grands Projets (VCGP) yang akan menjadi anchor tenan untuk klaster sport and entertainment.

Baca Juga: Ada MotoGP, PUPR akan bedah 240 rumah di Lombok Tenagh

Vinci construction inilah yang akan membangun Sirkuit Mandalika. Perusahaan ini telah berkomitmen berinvestasi sebesar US$ 1 miliar di kawasan Mandalika untuk pengembangan lahan seluas 131 ha selama 15 tahun.

Selain sirkuit, investor ini akan bangun 11 hotel, convention center, dan rumah sakit dengan unit khusus kebakaran.

Untuk pembangunan sirkuit itu, Vinci akan membentuk join venture dengan BUMN Karya.

“Nanti ada sekitar tiga BUMN karya membentuk JV untuk masuk jadi investor dalam pembangunan sirkuit ini berkerjasama dengan Vinci. Bagi BUMN Karya ini tujuannya biar untuk transfer teknologi,” jelas pria yang akrab disapa Barry itu pada KONTAN.

Selain membangun sirkuit, untuk tahap awal, Vinci juga akan memulai pembangunan dua hotel awal tahun depan dengan mengusung konsep Muslim friendly. Satu hotel bintang lima bertajuk Shaza Hotel dan satu bintang empat dengan nama Minsk Hotel. Keduanya merupakan grup usaha Kempinski.

Di samping Vinci, sudah ada delapan investor lagi yang masuk ke Mandalika untuk bangun hotel untuk membangun lima hotel bintang 5 yaitu Pullman, Paramount, Royal Tulip, Golden Tulip and Beach Club, Club Med, serta membangun tiga hotel bintang 3 yakni Grand Aston, Jambuluwuk, dan Aloft.

Saat ini ada tiga hotel yang sudah mulai pembangunan. Pertama, Pullman sebanyak 256 kamar dengan progres mencapai 37%. Lalu, Paramount yang akan bangun 500 kamar di lahan seluas 7,5 ha sudah dalam tahap piling. Golden Tulip and Beach Club sudah memulai pembangunan dari beach club.

Baca Juga: Ini rencana AirAsia dukung lima destinasi wisata super prioritas 2020

ITDC menargetkan akan ada sekitar 2.484 kamar yang beroperasi di Mandalika sebelum perhelatan MotoGP 2021. Sementara dalam 10 tahun ke depan, diharapkan akan mencapai 10.000 kamar.

Total investasi yang sudah masuk ke Mandalika saat ini telah mencapai US$ 1,3 miliar untuk pengembangan lahan 169 ha. Satu lagi investor yang sudah masuk adalah Coco Mart.

Barry yakin kehadiran MotoGP akan mengangkat Mandalika dengan cepat sehingga pengembangan kawasan ini ia perkirakan akan lebih cepat dibandingkan dengan pengembangan Nusa Dua yang butuh waktu sampai 30 tahun.

Faktor lain yang menurutnya mempercepat pertumbuhan Mandalika adalah status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang sudah dialamatkan pemerintah sejak Oktober 2017.

Baca Juga: Pemerintah tetapkan lima destinasi wisata super prioritas, ini kata pebisnis hotel

Dengan status itu, banyak keringanan pajak yang didapat investor seperti penghapusan pajak impor, pajak pendapatan, dan keringanan corporate tax yang disesuaikan dengan nilai investasi. Tak hanya itu, masa sewa lahan juga diberikan lebih panjang yakni sampai 80 tahun.

Hingga saat ini, ITDC telah menggelontorkan investasi sekitar Rp 550 miliar untuk pengembangan infrastruktur Mandalika dan penataan Pantai Kuta. Sebanyak Rp 250 miliar berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) dan Rp 300 miliar modal sendiri.

“Itu kami pakai untuk bangun jalan dasar 11 km, penataan pantai 1,2 km, pembangunan kawasan UMKM 303 kios, parkir, Masjid, serta fasilitas pantai,” jelas Barry.

Dalam 10 tahun ke depan, ITDC mematok aka nada 2 juta wisatawan asing yang akan berkunjung ke Mandalika per tahun setelah hotel dengan 12.000 kamar beroperasi.

Baca Juga: Pikat investor, NTB menawarkan lima konsep investasi andalan

Untuk itu, perusahaan BUMN ini masih akan gencar menjaring investor ke Mandalika. Ada dua anchor tenan lagi yang diharapkan masuk yakni untuk klaster golf dan klaster marina.

Untuk pengembangan Mandalika, ITDC telah mendapatkan pendanaan dari AIIB pada 2018 sebesar US$ 248,4 juta. Selain itu, perusahaan ini juga menjajaki pinjaman sebesar Rp 1,2 triliun lagi dari Eximbank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 3 Tampilkan Semua
Editor: Noverius Laoli

Terbaru