Memilih venue Mice di Kota Surabaya

Senin, 07 Desember 2020 | 17:25 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Memilih venue Mice di Kota Surabaya

ILUSTRASI. Pekerja menyiram tanaman di Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (7/11/2020).


WISATA -  JAKARTA. Surabaya merupakan ibu kota provinsi Jawa Timur sekaligus kota terbesar kedua di Indonesia setelah DKI Jakarta. Surabaya menjadi kota perdagangan yang berkembang pesat dan termasuk salah satu penopang perekonomian Indonesia.

Kota ini juga salah satu dari empat pusat pertumbuhan utama di Tanah Air bersama Jakarta, Medan, dan Makassar.

Surabaya terbilang kota dengan perubahan wajah signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, menjadi salah satu kota metropolitan yang paling tertata di Indonesia. Pada 2014 Surabaya memenangkan Socrates Awards dalam kategori “City of The Future” atau Kota Masa Depan.

Mengutip siaran pers Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Senin (7/12), Surabaya terus berkembang menjadi kawasan industri, dagang dan jasa dengan pendukung sarana prasarana transportasi. Karenanya, selain menjadi kota transit, Surabaya juga menjadi tujuan bisnis.

Baca Juga: Cuaca hari ini di Jawa dan Bali: Bandung hujan sedang, Surabaya hujan petir

Karena pertumbuhan ekonominya sebagai kota industri dan perdagangan menjadikan banyak bermunculan fasilitas akomodasi. Surabaya, bagaikan tanah subur untuk bisnis perhotelan dimana tiap tahun hotel-hotel baru bermunculan di kota ini.

Selain sebagai tempat menginap, hotel-hotel di Surabaya juga menjadi pilihan para pebisnis, instansi pemerintah dan organisasi untuk menggelar kegiatan pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran.

Jumlah hotel di Surabaya tahun 2019 sebanyak 276 hotel (data BPS Kota Surabaya) dan 103 diantaranya hotel berbintang satu sampai bintang lima. Dengan semakin ketatnya perkembangan hotel berbintang di Surabaya, kini setiap hotel mengandalkan ballroom ballroom dan meeting room untuk berbagai layanan MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition).

Khusus untuk lokasi kegiatan MICE, Kota Surabaya memiliki beberapa venue yang dapat menjadi lokasi penyelenggaraan berbagai kegiatan dari skala kecil hingga besar. Beberapa di antaranya adalah Jatim Expo, Multifunctional Hall di Plaza Tunjungan, Imperial Ballroom di Supermal Pakuwon, dan banyak lagi lainnya.

Baca Juga: Mengenal sanggar seni Saung Angklung Udjo di Bandung

JX International (Jatim International Expo)

JX International merupakan gedung pameran kebanggaan warga Surabaya. Lokasi strategis di jalur tersibuk di kota ini. Kendaraan yang hendak masuk atau keluar dari Surabaya pasti melaluinya. Jalan itu juga terhubung langsung dengan tol menuju pelabuhan Tanjung Perak dan Bandara Juanda. JX International berdiri di atas lahan seluas 3,2 hektare.

Bangunan fisiknya seluas 1,6 hektare, ditambah 1,6 hektare lahan parkir. Sebagai ruang pamer, konferensi, pergelaran musik, dan acara seremoni, gedung ini dirancang tanpa tiang. Kapasitas JX International mencapai  8.200 kursi dengan sistem teater, serta 550 meja bulat dengan kapasitas 5.500 orang.

Di dalamnya terdapat area seluas 400 meter persegi yang dapat difungsikan sebagai toko, kafe, atau restoran saat pameran berlangsung. Lahan parkir di sebelah selatan bisa menampung 500 mobil dan 200 sepeda motor. Itu masih ditambah lahan parkir di basement dengan kapasitas 200 mobil.

Grand City Convention Center

Grand City dipersiapkan sebagai ikon baru industri meeting di Surabaya. Memiliki luas 12.000 m2, gedungnya dibagi dalam beberapa bagian, yaitu: ruang pameran, konferensi, pertemuan, dan ballroom. Grand City memiliki ruang VVIP di setiap lantai.

Selain itu, Grand City dilengkapi pula dengan ruang pameran outdoor. Ballroom, convention center, maupun exhibition center terhubung langsung dengan mal.

Grand City memadukan ruangan pameran dan konferensi bertaraf internasional tersebut dengan mal yang berisi gerai merek-merek premium dan restoran internasional. Grand City memiliki lokasi yang sangat strategis. Ia mudah dijangkau dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum.

Baca Juga: Damri mulai buka penjualan tiket periode libur Natal dan Tahun Baru

House of Sampoerna  

Awalnya merupakan Paviliun Keluarga Budi Sampurna. Setiap bulannya galeri seni ini menampung dan menampilkan karya seni yang berbeda. Karya seni tersebut merupakan karya-karya seniman termuka dan sudah diseleksi ketat. Gedung Galeri seni ini terdiri dari 2 lantai.

Di lantai 1 memiliki 4 ruangan dan di lantai 2 memiliki satu ruang. Gedung ini kerap dijadikan lokasi berbagai megiatan seperti pameran lukisan, batik, hingga fotografi. Bangunannya sendiri bergaya kolonial dengan 4 pilar besar bertengger di depan gedung utama.

Bangunan ini dibangun sekitar tahun 1862. Saat ini merupakan situs bersejarah yang dilestarikan. Pengelola House of Sampoerna juga menawarkan paket wisata “Surabaya Heritage Track” dengan bus unutk rombongan dan tamunya.

Baca Juga: AirAsia tingkatkan frekuensi terbang ke Lombok

Taman Budaya Jawa Timur

Berada Jalan Genteng Kali No. 85,  Taman Budaya Jawa Timur dulunya adalah area Kraton Kanoman Surabaya. Tempat ini juga seringkali disebut Taman Budaya Cak Durasim (Tokoh pejuang kesenian pada masa Pendudukan Jepang). Gedung ini menjadi pusat kegiatan seni Jawa Timur dan seringkali menjadi lokasi kegiatan pameran, diskusi dan seminar budaya, serta latihan dan pertunjukan tari yang diadakan setiap sore hari.

Dalam komplek ini terdapat beberapa gedung, pendapa dan panggung terbuka yang terletak di belakang gedung. Semua fasilitas tersebut untuk menunjang berbagai kegiatan dan dapat disewa umum. Ruang pertunjukannya berupa panggung proscenium dengan 600 kursi termasuk di balkon. Luas bangunannya 29,5 x 47,5 meter termasuk lobby dengan fasilitas lampu lengkap untuk pertunjukan.

Selanjutnya: Tambah portofolio hotel, Pakuwon Jati resmikan The Westin Surabaya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Noverius Laoli

Terbaru