PERTANIAN - JAKARTA. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menghadiri kegiatan "Pembinaan Petani dan Penyuluh Jawa Barat" di Kabupaten Bandung, Rabu (6/12).
Dalam kesempatan tersebut, Amran menyebut petani dan penyuluh sebagai pahlawan pangan Indonesia. Ia mengungkapkan pengalamannya sebagai Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan kini kembali menjadi Menteri Pertanian, bekerja bersama PPL untuk mendukung aktivitas produksi petani.
"Saya ini dulu PPL. PPL adalah pelayan petani Indonesia. Saya kembali (menjadi Mentan) untuk Anda. Kalian semua pahlawan pangan Indonesia. Kami terbiasa kerja hingga ke pelosok, sampai ke ujung. Kami ingin petani merasakan kehadiran pemerintah," kata Amran di Gedung Bale Rame Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung seperti dikutip Kamis (7/12).
Baca Juga: 11 Kelembagaan Ekonomi Petani Bersaing dalam Penghargaan SIMURP 2023
Amran juga menyoroti ancaman krisis pangan global saat ini, menekankan bahwa peningkatan produksi memerlukan langkah-langkah khusus. Ia mengungkapkan upayanya untuk meningkatkan Biaya Operasional Penyuluh (BOP) sebesar Rp260 miliar, dengan harapan mendukung kinerja penyuluh di lapangan.
"Begitu aku dilantik menteri, yang aku cari pertama, apa para penyuluh sudah diperhatikan. Akhirnya saya putuskan, biaya operasional, biaya seminar, biaya perjalanan dinas, kita kumpulkan hingga Rp200 miliar lebih, ini untuk penambahan BOP, untuk mendukung PPL di seluruh Indonesia," ungkapnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa penambahan BOP dan kegiatan Pembinaan Petani dan Penyuluh di Provinsi Jawa Barat bertujuan meningkatkan kompetensi petani dan penyuluh untuk peningkatan produksi padi dan jagung.
Baca Juga: Adaptasi Produksi dan Konsumsi Pangan
“Biaya Operasional Penyuluhan (BOP) akan naik sesuai kinerja penyuluh. Kalau produktivitas naik, BOP akan ikut naik, begitu pula sebaliknya,” katanya.
Penyuluh dianggap kunci keberhasilan program pembangunan pertanian dalam mencapai swasembada. Mereka berkewajiban mendampingi petani untuk meningkatkan produktivitas dan produksi padi serta jagung.
“Diharapkan para petani dan penyuluh dapat berkolaborasi di lapangan, untuk mengenjot produksi dan produktivitas pertanian khususnya padi dan jagung untuk meraih kembali swasembada pangan,” tambah Dedi Nursyamsi.
Pada kegiatan tersebut, dilakukan peninjauan pameran produk pertanian, simulasi penebusan pupuk bersubsidi melalui KTP, penyerahan bantuan pertanian, dan Bimbingan Teknis Gerakan Tani Pro Organik (Bimtek Genta Organik) untuk mendukung peningkatan produksi padi dan jagung.
Baca Juga: Jelang Nataru, Sejumlah Harga Komoditas Pangan Masih Tinggi
Kunjungan kerja Mentan Amran Sulaiman turut dihadiri oleh Project Manager SIMURP, Sri Mulyani, yang mewakili Direktur SIMURP, Bustanul Arifin Caya, dan Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementan (Pusluhtan).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News