JAKARTA. PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menyatakan akan kembali mendatangkan dua mesin bor bawah tanah atau Tunnel Boring Machine (TBM) pada awal 2016 mendatang.
"Untuk pekerjaan pengeboran stasiun-stasiun bawah tanah MRT, ada empat mesin bor yang akan digunakan. Saat ini, sudah ada dua di Jakarta. Awal tahun depan akan datang dua mesin bor lagi dari Jepang," kata Sekretaris PT MRT Jakarta TB Hikmatullah di Jakarta, Selasa (22/9).
Menurut dia, untuk saat ini, pengeboran bawah tanah baru dilakukan dengan satu mesin bor saja, yakni untuk jalur di sisi barat. Sedangkan, satu mesin bor yang sudah ada di Jakarta masih dalam tahap perakitan.
"Nantinya, satu bulan setelah mesin bor pertama beroperasi di jalur sisi barat, mesin bor kedua baru akan dioperasikan untuk pengeboran jalur di sisi timur. Sementara itu, dua bor yang mau didatangkan tahun depan, sekarang masih dalam tahap pengiriman," ujar Hikmatullah.
Ia menuturkan pengerjaan pengeboran bawah tanah tersebut dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama adalah dua bor yang beroperasi dari titik Patung Pemuda hingga Setiabudi.
"Kemudian untuk tahap kedua, mesin bor akan dioperasikan dari titik Bundaran Hotel Indonesia (HI) hingga Dukuh Atas. Jadi, nanti semua mesin bor akan bertemu di tengah-tengah," tutur Hikmatullah.
Seperti diketahui, mesin bor bawah tanah atau Tunnel Boring Machine (TBM) yang sudah mulai dioperasikan hari ini memiliki dimensi dengan diameter sekitar 6,7 meter dan memiliki berat sekitar 323 ton.
Diperkirakan, masa pengerjaan konstruksi jalur terowongan bawah tanah MRT dengan menggunakan mesin TBM akan berlangsung mulai September 2015 hingga Desember 2016. (T.R027)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News