ROKOK ELEKTRIK - YOGYAKARTA. Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengeluarkan fatwa haram untuk rokok elektrik atau vape.
Hal itu tertuang dalam fatwa majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 01/PER/L1/E/2020 tentang hukum merokok e-cigarette (rokok elektrik).
Baca Juga: Merokok dan kesedihan begitu erat, itu kesimpulan peneliti di Harvard
Aturan ini keluar setelah berlangsungnya konsolidasi internal antara Muhammadiyah Tobacco Control Center (MTCC), Universitas Muhammadiyah Magelang dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Anggota Divisi Fatwa dan Pengembangan Tuntunan Majelis Tarjih dan Tarjid PP Muhammadiyah Wawan Gunawan Abdul Wachid mengatakan, konsolidasi internal itu berlangsung untuk mendukung program regulasi Kawasan Tanpa Rokok.
"Dalam kegiatan ini Muhammadiyah lewat majelis Tarjih kembali meneguhkan posisi Muhammadiyah terhadap rokok. Di mana seiring perkembangan kemudian muncul istilah baru rokok elektrik atau vape," ujar Wawan Gunawan Abdul Wachid, dalam keterangan tertulis, Jumat (24/01/2020).
Baca Juga: Pro kontra vape lenyapkan target pasar rokok elektrik ini sampai US$ 10 miliar
Muhammadiyah menganggap tren penggunaan vape begitu mengkhawatirkan. Anak-anak dan remaja mulai menjadi perokok vape. Hal ini yang mendorong Majelis Tarjih PP Muhammadiyah mengambil tindakan yang cepat untuk mengantisipasi hal tersebut.
Larangan ini dikeluarkan dalam putusan Majelis Tarjih PP Muhammadiyah 14 Januari 2020. "Merokok e-cigarette (vape) hukumnya adalah haram sebagaimana rokok konvensional," tegasnya.
Dijelaskannya, merokok e-cigarette hukumnya adalah haram karena termasuk kategori perbuatan mengkonsumsi kahaba’is (merusak atau membahayakan).
Baca Juga: Penjualan rokok elektrik belum terdampak mahalnya harga rokok konvensional
Mengisap vape dipandang sebagai kegiatan menjatuhkan diri ke dalam kebinasaan secara cepat atau lambat. Uap dari vape juga dinilai ikut membahayakan orang lain yang terpapar.
Setelah fatwa itu keluar, warga Muhammadiyah diimbau agar berpartisipasi aktif dalam pencegahan merokok baik elektrik maupun konvensional.
Seluruh jajaran pimpinan dan warga Muhammadiyah juga diharapkan jadi teladan dalam upaya menciptakan masyarakat yang bebas dari bahaya rokok. "Kepada pemerintah diharapkan untuk membuat kebijakan yang melarang total e-cigarette dan rokok konvensional," pungkasnya. (Wijaya Kusuma)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PP Muhammadiyah Keluarkan Fatwa Haram Vape"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News