Tanggapan Epidemiolog
Menanggapi usulan lockdown akhir pekan di Jakarta, Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono menilai langkah tersebut akan cukup efektif untuk memperlambat penularan Covid-19.
"Jadi ada dua intervensi. Lockdown di akhir pekan bisa menambah efektivitas PSBB," kata Tri kepada Kompas.com, Rabu (3/2/2021).
Meskipun begitu, Tri menyarankan PSBB saat hari kerja tak dihapus selama pemberlakuan lockdown akhir pekan. Sebab, pemerintah tak bisa mengandalkan lockdown akhir pekan saja untuk menekan penyebaran Covid-19.
"Karena lockdown akhir pekan itu tidak melewati masa inkubasi 7-14 hari. Kalau cuma lockdown dua hari tidak ada artinya," kata Tri.
Baca Juga: Soal opsi lockdown akhir pekan di DKI Jakarta, ini kata APPBI
Lebih lanjut, Tri meminta pemerintah kembali menegakkan aturan protokol kesehatan selama PSBB. Dia menilai selama ini aturan PSBB hanya menjadi aturan di atas kertas dan tidak mampu menekan mobilitas warga.
"Padahal, kenyataannya regulasi itu tidak berjalan. Mobilitas warga di jalan-jalan masih tinggi setiap hari," ujarnya.
(Penulis : Singgih Wiryono, Ihsanuddin/Editor : Nursita Sari, Sandro Gatra)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lockdown Akhir Pekan di Jakarta, Mungkinkah Dilakukan?"
Penulis : Rindi Nuris Velarosdela
Editor : Rindi Nuris Velarosdela
Selanjutnya: PSBB tak efektif, Pemprov DKI pertimbangkan opsi lockdown di akhir pekan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News