BATAM. Panen raya padi di Pulau Jawa dan daerah penghasil lain diharapkan menurunkan harga jual beras di Batam yang dalam beberapa pekan terakhir mengalami kenaikan.
"Panen raya akan berdampak pada penurunan harga di Batam setelah sekitar satu bulan terkhir cenderung naik Rp200-Rp300 per kilogram," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Energi Sumber Daya Mineral Kota Batam Rudi Sakyakirti di Batam, Selasa.
Ia mengatakan sudah menemui distributor beras di Batam untuk menanyakan mengenai kenaikan harga yang membuat beras semakin mahal.
"Ada beberapa faktor yang menyebabkan mahalnya beras. Namun salah satunya cuaca di Pulau Jawa yang cenderung hujan terus menerus sehingga mengganggu distribusi," kata dia.
Namun demikian, musim panen raya yang sudah dimulai diyakini akan menurunkan kembali harga beras di Batam setidaknya mulai satu bulan kedepan.
"Meskipun sebenarnya umur padi belum maksimal. Namun saat ini sudah mulai dipanen mengingat hujan terus turun. Sehingga setelah diproses dalam sebulan kedepan akan masuk Batam dan harga bisa turun lagi," kata Rudi.
Saat ini di Kota Batam harga beras kualitas menengah dijual rata-rata sekitar Rp12.000, sementara untuk kelas bawah sekitar Rp10.000 per kilogram.
Disperindag dan Bulog juga bekerjasama menjual beras murah pada sejumlah titik sehingga harga bisa ditekan hingga hasil panen raya didistribusikan ke pasar.
"Kami terus berupaya agar harga beras di pasar terus stabil. Meski demikian, kondisi pada daerah penghasil memang berpengaruh dn tidak bisa terhindarkan," katanya.
Kota Batam tidak memiliki wilayah untuk pertanian. Semua produk termasuk beras harus di datangkan dari wilayah lain di Indonesia termasuk impor jika mendapatkan izin dari pusat.
Meskipun beberapa tahun terakhir tidak ada kuota impor, namun beberapa kali upaya pemasukan beras dari luar negeri berhasil digagalkan polisi dan Bea Cukai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News