Panglima TNI dan Kapolri terjun langsung ke Jatim untuk perang melawan corona

Jumat, 19 Juni 2020 | 21:54 WIB   Reporter: Barly Haliem
Panglima TNI dan Kapolri terjun langsung ke Jatim untuk perang melawan corona

Rapat internal penanganan Covid-19 di Jatim oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar P, Panglima TNI Hadi T dam Kapolri Idham Azis.


VIRUS CORONA - JAKARTA. Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) kembali mendapat perhatian dari pemerintah pusat terkait penanganan Covid-19. Kali ini, giliran Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol. Idham Azis, yang hadir langsung meninjau sekaligus memberikan arahan terkait penanganan Covid-19 di Jawa Timur. 

Rombongan kedua Jenderal itu, disambut langsung Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Bandar Udara Juanda Sidoarjo,  Jumat (19/6) siang. 

Terkait kedatangan Panglima TNI dan Kapolri ini, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa ada tiga hal penting yang dipesankan. Yang pertama adalah gotong royong yang melibatkan berbagai elemen, mulai dari pemerintah daerah hingga tokoh masyarakat. 

"Sesuai arahan Panglima TNI dan Kapolri, pertama  adalah kita harus sinergi dan  gotong royong," ujar Gubernur Khofifah dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Jumat (19/6).

Baca Juga: Harapan Khofifah Probolinggo jadi zona hijau perdana di Jatim berkat kampung tangguh

Pesan Panglima dan Kapolri yang kedua adalah kedisiplinan. Dirinya menyebutkan perlu adanya kedisiplinan yang masif di masyarakat. Kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan harus bisa dijalankan oleh semua elemen  masyarakat 

Baca Juga: Ini alasan Pemkot Surabaya buka data alamat pasien virus corona

"Kita harus bersatu bergotong royong meningkatkan kedisiplinan. Bapak Panglima TNI mengajak masyarakat di garda terdepan untuk menjalankan berbagai kedisplinan untuk menjalankan protokol kesehatan saat pandemi Covid-19," tambahnya. 

Baca Juga: Rahasia Jawa Timur mulai menurunkan wilayah zona merah menjadi zona kuning

Pesan ketiga bagi Jawa Timur adalah adanya data yang riil. Data yang dibagi ke masyarakat adalah data yang transparan sehingga masyarakat bisa mengetahui sejelas mungkin.

"Secara khusus Kapolri pesan agar update data disajikan secara transparan agar langkah selanjutnya dapat dilakukan tindakan yang akurat," ujarnya.

Penuturan Gubernur Khofifah itu juga sejalan dengan arahan Panglima TNI dan Kapolri. Dirinya meminta agar pemerintah daerah bisa bersama-sama bergotong royong bersinergi dan berkolaborasi  dengan berbagai tokoh masyarakat khususnya para ulama  untuk membangun kedisiplinan secara masif  terutama dalam melaksanakan  protokol kesehatan.

Secara khusus, Panglima TNI juga menargetkan pendisiplinan protokol kesehatan di pusat keramaian seperti mal, pasar tradisional, tempat pariwisata, agar bisa dilakukan edukasi secara masif. 

"Targetnya adalah mal, pasar tradisional, kemudian tempat pariwisata," ungkap Panglima TNI Hadi Tjahjanto dalam arahannya.

Hadi Tjahjanto menyatakan bahwa dirinya beserta Kapolri akan melakukan kunjungan langsung ke beberapa titik untuk melihat jalannya penerapan protokol kesehatan. 

Dirinya menambahkan bahwa tolak ukur keberhasilan protokol kesehatan itu terus dipantau dari laporan setiap hari yang disampaikan oleh aparat kewilayahan kepada Panglima TNI maupun Kapolri terkait perkembangan RT (rate of transmission). 

Melalui update tersebut, maka dapat dilakukan evaluasi apakah harus dilakukan penambahan pasukan atau melakukan treatment yang lain.

"Sehingga menjadi tolak ukur kami untuk mengevaluasi apakah harus menambah pasukan, apakah kita juga melakukan treatment-treatment lain," imbuhnya. 

Dengan dukungan penuh dari pemda kepada TNI dan Polri, Hadi Tjahjanto menyampaikan optimismenya bahwa bersama-sama, Indonesia bisa segera terbebas dari covid-19.

 Presiden Joko Widodo telah memberikan mandat agar TNI Polri turun langsung mengawal pendisiplinan protokol kesehatan menuju kenormalan baru di tengah pandemi Covid-19. Mandat itu dikhususkan pada empat provinsi dan 25 kabupaten kota. 

Empat provinsi yang dimaksud rincinya adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Gorontalo. Sedangkan kabupaten kota dari Jatim yang masuk dalam 25 daerah pendisiplinan protokol kesehatan adalah Kota Batu Kota Malang dan Kota Surabaya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon
Terbaru