Rahasia Jawa Timur mulai menurunkan wilayah zona merah menjadi zona kuning

Minggu, 14 Juni 2020 | 14:12 WIB   Reporter: Barly Haliem
Rahasia Jawa Timur mulai menurunkan wilayah zona merah menjadi zona kuning

Peta indikator risiko covid-19 kotamadya dan kabupaten di Jawa Timur


VIRUS CORONA - JAKARTA. Dari 38 daerah kabupaten dan kotamadya yang ada di Jawa Timur, sudah ada lima daerah yang berubah dari zona merah corona (risiko tinggi) menjadi zona kuning atau risiko rendah.. Kelima daerah tersebut adalah Kabupaten Trenggalek, Kota Pasuruan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Lumajang, dan Kota Blitar. 

Seperti diketahui, pemerintah pusat membagi risiko kenaikan kasus Covid-19 menjadi empat, yaitu zona merah (risiko tinggi), zona oranye (risiko sedang), zona kuning (risiko rendah) dan zona hijau (tidak terdampak).

Menurut Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bukan perkara  mudah mengedukasi sekaligus menggugah kesadaran masyarakat untuk bersama-sama melawan Covid-19. 

Baca Juga: Dari 38 daerah, zona merah di Jawa Timur tinggal tersisa 11 daerah

Mengingat tidak sedikit masyarakat yang belum paham apa itu Covid-19 dan akibat serta bahaya yang ditimbulkan. Termasuk diantaranya, bagaimana cara pencegahannya. Tidak heran, kata dia, jika masyarakat banyak yang menyepelekan pandemi ini. 

Baca Juga: Khofifah bersama pemimpin wilayah Surabaya Raya teken komitmen penanggulangan corona

"Covid-19 ini kan virus baru, sementara kita berburu dengan waktu agar mata rantai penularannya bisa putus. Nah, peran mengedukasi masyarakat inilah yang banyak diperankan oleh para anggota TNI/Polri. Khususnya, melalui program Kampung Tangguh," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Sabtu (13/6).

Baca Juga: Akhiri pembatasan sosial, Surabaya Raya mulai memasuki transisi menuju new normal

Khofifah mengatakan, perubahan status zona di lima kabupaten/kota tersebut menjadi bukti bahwa program Kampung Tangguh berhasil menurunkan kurva penularan Covid-19. Faktor pendorong utama adalah keterlibatan penuh masyarakat berbasis RT-RT yang kemudian direkatkan oleh RW. 

"Sehingga rentang kendalinya atau spent of control-nya sangat bergantung kepada Dandim, dan Kapolres sampai dengan babinsa dan babinkabtibmas setempat," ujarnya.

Lebih lanjut, Khofifah meminta kepada seluruh jajaran TNI / Polri di Jatim untuk terus memperkuat dan memperluas kampung tangguh melalui maksimalisasi dari koordinasi, konsolidasi, dan sinergitas di lini paling bawah. 

“Pak  Pangdam (Pangdam V/Brawijaya, Mayjend TNI Widodo Iryansyah) Pak  Kapolda (Kapolda Jatim Irjen Pol M Fadil Imran) sangat iger untuk mendirikan dan mengembangkan kampung tangguh di Jatim. Menurut data yang disampaikan pak Kapolda saat ini telah berdiri 637 kampung tangguh di Jatim.  Hasilnya  menunjukkan ada  signifikansi dari kampung tangguh terhadap penurunan Covid-19. Ini sekaligus menjadi bagian dari penguatan yang tidak sekedar memasuki transisi menuju new normal, tetapi untuk mengawal ketika pada saatnya kita memasuki new normal yang sebenarnya. Maka mengawal dari kedisiplinan kampung tangguh ini menjadi bagian yang sangat penting,” katanya.

Penguatan kampung tangguh ini, tambah Khofifah, menjadi salah satu faktor yang menentukan keberhasilan Jatim, dalam menangani pandemi Covid-19. 

Berdasarkan data dari infocovid19.jatimprov.go.id per 12 Juni 2020, attack rate atau tingkat serangan Covid-19 di Jatim masih berada pada angka 14,5 . Sementara  Surabaya menjadi wilayah yang paling berisiko dengan attack rate nya mencapai 107,6. Artinya, setiap 100.000 populasi warga Surabaya, sebayak 107 diantaranya  berisiko positif Covid-19.

Sementara itu, penambahan kasus positif Covid-19 mingguan di Jatim mencapai 1.090 orang, sementara jumlah total kasus mencapai 7.213 orang, kasus sembuh 2117 atau 29, 35%, dan kasus meninggal mencapai 588 (8,15%). 

"Meski sudah penyebaran virus mulai terkontrol, dan mulai banyak zona merah turun menjadi zona kuning di Jatim, maka saya berpesan pada masyarakat, Jatim ini belum aman. Meski sudah masuk transisi new normal, bukan berarti pelonggaran seluas-luasnya, yang kemudian justru membuat euforia di masyarakat. Kita harus tetap disiplin menegakkan protokol kesehatan sehingga tidak ada second wave penularan di Jatim," pungkas Khofifah.

Sebagai apresiasi terhadap keberhasilan lima daerah tersebut, Khofifah memberikan 100 motor trail untuk masing-masing kodim dan polres di daerah tersebut. Masing-masing kodim dan polres mendapat 10 motor trail.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon

Terbaru