JAKARTA. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menyiapkan dua skenario dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada DKI Jakarta tahun 2017. Kedua skenario itu adalah merencanakan membentuk koalisi dengan partai lain atau menyiapkan satu kader terbaik untuk diusung tanpa berkoalisi dengan partai lain.
Anggota DPD PDI-P DKI Jakarta, Gembong Warsono, mengatakan, opsi kedua baru akan diambil jika opsi yang pertama tak tercapai.
"Kalau koalisi besar bersama dengan partai-partai lain tidak ada titik temu, PDI-P secara sendiri menyiapkan kader terbaik untuk bisa maju melawan ketika nanti ada calon diusung oleh partai lain," kata Gembong di Gedung DPRD DKI, Senin (6/6).
Menurut Gembong, sejauh ini, ada empat partai yang sudah berkomunikasi dengan partainya membahas koalisi pada Pilkada DKI. Keempat partai itu adalah Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Amanat Nasional.
Namun, Gembong menyebut komunikasi yang dilakukan belum sampai pada tahap penentuan pasangan calon. Gembong mengatakan, komunikasi yang dilakukan baru pada tahap penyamaan persepsi.
"Penyamaan persepsi untuk menentukan kira-kira persoalan Jakarta yang mesti dientaskan ke depan seperti apa. Kemudian, sosok seperti apa yang bisa mengentaskan persoalan Jakarta ke depan," ujar Gembong.
PDI-P tercatat memiliki 28 kursi di DPRD DKI. Adapun jumlah kursi minimal bagi parpol yang ingin mengusung pasangan calon adalah 22 kursi.
Dengan demikian, PDI-P sebenarnya bisa mengusung sendiri pasangan calon tanpa harus berkoalisi dengan partai lain. (Alsdad Rudi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News