Pemprov berharap Banten segera bangkit, investor tanamkan modalnya, dan turis datang

Kamis, 10 Oktober 2019 | 11:29 WIB   Reporter: Ratih Waseso, Venny Suryanto
Pemprov berharap Banten segera bangkit, investor tanamkan modalnya, dan turis datang

ILUSTRASI. Kontan - JEP Tanjung Lesung


WISATA - PANDEGLANG. Dinas Pariwisata Provinsi Banten tengah berusaha mendatangkan kembali wisatawan pasca bencana tsunami pada Desember 2018.

Ada beberapa langkah dan program-program yang tengah dijalankan yakni menetapkan Pandeglang sebagai Inspiring Geopark Ujung Kulon.  

Antara lain, penetapan delapan destinasi wisata yang berada di Kec. Panimbang, Kec. Cigeulis, Kec. Cimanggu dan sebagainya yang memiliki potensi tempat wisata seperti Curug, Pantai, Ekonimi Kreatif, Batik Cikadu dan Budidaya ikan serta Pulau-pulau ciamik yang berada di Banten.

Baca Juga: Disapa suasana asri Kampung Wisata Kepuh, Pandeglang

“Kampung Cikadu ini sudah didukung sarana dan prasarana nya oleh Pemerintah Pusat sehingga tentu bisa menjadi satu daya tarik untuk wisatawan yang berkunjung ke KEK Tanjung Lesung,” kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Eneng Nurcahyati kepada Tim Jelajah Ekonomi Pariwisata KONTAN beberapa waktu lalu.

Langkah pengembangan Taman Bumi atau Geopark di Ujung Kulon ini bukan menjadi hal baru yang dipikirkan bahkan sebelum terjadinya tsunami. Eneng bilang, rencana atau proses penetapan ini memang sudah sejak awal tahun 2018.

Namun akibat kejadian itu, masyarakat beserta pemerintah harus memutar ide lagi untuk tetap bangkit seperti bagaimana sisa runtuhan bisa dilestarikan, upaya-upaya penanaman kembali mangrove dan tanaman yang menjadi penguat pantai, serta pembinaan bagi Sumber Daya Manusia (SDM).

Baca Juga: Banten West Java: Tanjung Lesung mulai pulih dan siap sambut wisatawan kembali

“Pasca tsunami ini kami lebih keras lagi untuk berupaya untuk segera memulihkan sesuai kondisi saat ini,” tambahnya.

Menurutnya, bencana yang datang ini tentu memperlambat program-program yang sudah direncanakan. Seperti investasi atau dana yang ditanamkan, aset pantai dan wisata lain yang menjadi daya tarik wisata yang tentunya hilang, tentunya ini tidak mematahkan semangat pemerintah Banten untuk membangun kembali wisata KEK tersebut.

Apalagi, PT Banten West Java (BWJ) juga turut mendatangkan program-program festival setiap bulannya.

Menurut Eneng, ada dua kawasan wisata yang menjadi kontribusi besar bagi Banten yakni Carita dan Tanjung Lesung dengan resort atau hotel, restaurant dan pantai yang indah untuk daya tariknya.

Baca Juga: Jurus Bupati Pandeglang Irna Narulita mendorong pariwisata selepas tsunami tahun lalu

Tapi, ada juga destinasi lain seperti pemandian air panas, gunung serta kegiatan alam yang juga punya kontribusi bagi Banten.

“Untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) porsinya sektor pariwisata ini tidak lebih dari  10%, dan memang PAD Banten kontribusi terbesarnya dari industri sekitar 50%,” tegasnya.

Dengan adanya kejadian tsunami ini, tentu Kadis Banten perlu memberikan edukasi bencana dan mengambil langkah-langkah untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat Banten.

Untuk itu, Eneng juga bilang, beberapa langkah seperti pemasangan alat-alat pendeteksi bencana alam yang semakin di perkuat oleh Badan Meteorologi Klimatogi dan Geofisika (BMKG) di sepanjang pantai selat sunda hingga Sumur.

Baca Juga: Catat, hari ini dan besok Banten, Jakarta, Jawa Barat mengalami hari tanpa bayangan

Langkah-langkah lain juga ditujukan bagi pemilik hotel dan resort untuk perlu membangun tempat shelter atau berlindung jika terjadi bencana, pemasangan alat khusus deteksi bencana di seluruh hotel, jalur evakuasi, serta imbauan bagi masyarakat agar tidak panik menghadapi bencana.

Beberapa hotel yang sudah melakukan upaya ini seperti di Tanjung Lesung, Carita dan lainnya. “Upaya-upaya ini semua sudah dilakukan, memang butuh proses. Dan tidak hanya pemerintah saja tapi seluruh stakeholder seperti pemilik hotel, restaurant juga harus cepat menyadari pentingnya upaya ini,” harapnya.

Selain itu, Pemprov Banten juga menghadirkan Laskar Pariwisata guna mengawal dan penjaga keselamatan di perairan dengan sebutan Balawista (Badan Wisata Tirta). Lembaga ini tersedia di Provinsi dan Kabupaten yang memiliki daerah dengan perairan terbuka sehingga bertugas untuk mengawal keselamatan para wisatawan seperti peringatan ombak tinggi.

Baca Juga: Ini penampakan kamar yang kerap ditiduri Presiden Soeharto jika berlibur ke Peucang

Dengan demikian, upaya pembangunan Geopark Ujung Kulon, pemberdayaan sumber daya manusia, dan Industri Kreatif dari UMKM seperti kerajinan dan batik bisa segera terealisasikan dalam waktu yang cepat.

“Semoga Banten bisa segera bangkit, investor kembali menanamkan modalnya dan bisa menarik wisatawan lagi,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Yudho Winarto

Terbaru