KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia (PYM) Tgk. Malik Mahmud Al Haythar, menegaskan bahwa pemulihan kelistrikan pascabanjir dan longsor di Aceh harus ditempatkan sebagai bagian dari upaya menyeluruh memulihkan kehidupan masyarakat.
Ia menekankan pentingnya keselamatan petugas di lapangan serta penerapan tahapan teknis yang realistis sesuai kondisi wilayah terdampak.
Penegasan tersebut disampaikan PYM Malik Mahmud usai menerima laporan dari PT PLN (Persero) mengenai progres pemulihan jaringan listrik di sejumlah daerah yang terdampak bencana.
Baca Juga: Pemulihan Listrik Aceh Baru 36%, Tantangan Medan Berat Hambat Perbaikan
Menurutnya, kerusakan infrastruktur dan terbatasnya akses menuju lokasi terdampak membuat proses pemulihan tidak bisa dilakukan secara instan.
“Bencana ini merusak jaringan distribusi dan membatasi akses. Karena itu, pemulihan perlu dilakukan bertahap dengan tetap mengutamakan keselamatan petugas,” ujarnya, Selasa (16/12/2025).
PYM Malik Mahmud juga menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, instansi teknis, aparat keamanan, dan masyarakat agar pemulihan layanan dasar, termasuk listrik, dapat berlangsung lebih cepat, terarah, dan berkelanjutan.
“Kerja bersama dan saling pengertian dari seluruh pihak sangat diperlukan dalam situasi pascabencana seperti ini,” katanya.
Ia berharap kondisi cuaca yang mulai membaik serta akses wilayah yang berangsur pulih dapat memperlancar tahapan pemulihan berikutnya, sehingga aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat Aceh bisa kembali berjalan normal.
Baca Juga: Pemulihan Listrik Aceh Berjalan Bertahap, Tantangan Kerusakan Masih Besar
Sementara itu, PLN menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Aceh atas belum pulihnya pasokan listrik sepenuhnya pascabencana. Permintaan maaf tersebut disampaikan Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo dalam laporan dan rapat koordinasi bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang digelar secara daring dari Banda Aceh, Selasa (9/12/2025).
Darmawan menjelaskan, meski sebelumnya ditargetkan pasokan listrik di Aceh dapat menyala hingga 93 persen pada Minggu malam (7/12/2025), realisasi di lapangan menghadapi kendala serius. Putusnya akses dan kerusakan infrastruktur yang masif membuat proses pemulihan berjalan lebih lambat dari perkiraan.
“Setelah bencana banjir bandang dan tanah longsor, terjadi kerusakan yang sangat masif pada sistem kelistrikan Aceh,” ujar Darmawan.
Kerusakan terparah, lanjutnya, terjadi pada jaringan transmisi, khususnya jalur Bireuen–Arun, di mana enam tower roboh akibat terjangan banjir bandang. Meluasnya badan sungai hingga ratusan meter turut memperparah kondisi, sehingga pembangkit di Arun tidak dapat menyalurkan listrik ke Banda Aceh secara optimal dan memicu pemadaman bergilir.
Atas kondisi tersebut, Darmawan menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat. “Kami menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada seluruh masyarakat Aceh. Tidak ada alasan apa pun yang bisa menghapus ketidaknyamanan ini,” katanya.
Baca Juga: Beri Klarifikasi dan Minta Maaf, Dirut PLN: Pemulihan Listrik Aceh Belum Capai 93%
Untuk meminimalkan dampak selama masa pemulihan, PLN terus menambah pasokan genset darurat guna mendukung operasional fasilitas vital, seperti rumah sakit, pusat pemerintahan, posko pengungsian, serta infrastruktur telekomunikasi.
Sumber: https://www.tribunnews.com/regional/7765042/wali-nanggroe-pemulihan-kelistrikan-pascabencana-dilakukan-bertahap-di-tengah-tantangan-lapangan?
Selanjutnya: Pemprov DKI Segera Bangun Dua PLTSa di Bantargebang untuk Kurangi Sampah
Menarik Dibaca: Nikmati 15 Promo Makanan & Minuman HUT BRI ke-130, J.CO hingga Marugame Harga Spesial
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News