Jabodetabek

Pemprov DKI Segera Bangun Dua PLTSa di Bantargebang untuk Kurangi Sampah

Selasa, 16 Desember 2025 | 14:21 WIB
Pemprov DKI Segera Bangun Dua PLTSa di Bantargebang untuk Kurangi Sampah

ILUSTRASI. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan segera membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) untuk mengatasi permasalahan sampah di TPST Bantargebang (KONTAN/Lidya Yuniartha)


Sumber: Kompas.com  | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan segera membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) untuk mengatasi permasalahan sampah di TPST Bantargebang, Bekasi, yang diperkirakan hanya mampu menampung sampah Jakarta selama sekitar enam tahun lagi.

Pramono menyebut, akan ada dua PLTSa yang dibangun melalui kerja sama dengan Danantara.

“Untuk Bantargebang, karena kita akan segera memulai PLTSa, Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Bantargebang. Sesuai dengan pembicaraan dengan Danantara pada waktu itu, dengan Pak Rosan (Menteri Investasi dan Hilirisasi) secara langsung, akan ada dua PLTSa,” ucap Pramono saat ditemui di wilayah Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (16/12/2025).

Baca Juga: TPS3R Lenteng Agung Jadi Bentuk Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

Pramono berharap, kedua PLTSa tersebut dapat membantu mengurangi tumpukan sampah yang selama ini menumpuk di Bantargebang.

“Dan mudah-mudahan 55 juta ton yang sekarang stok ada di Bantargebang secara signifikan pelan-pelan akan turun. Itu yang akan kami lakukan,” kata dia.

Sebelumnya, Gunungan sampah di TPST Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, dinilai hanya memiliki sisa usia sekitar enam tahun lagi.

Dengan laju sampah Jakarta yang mencapai ribuan ton per hari, tanpa perubahan mendasar dari hulu hingga hilir, kawasan pembuangan akhir terbesar di Indonesia itu disebut berada di ambang krisis daya tampung.

Baca Juga: Kelola Sampah Rumah Tangga untuk Tingkatkan Ekonomi Lokal

Pengamat Lingkungan Mahawan Karuniasa menyatakan, hitungan kasar usia Bantargebang menunjukkan waktu yang kian terbatas jika pola pengelolaan sampah tidak segera dibenahi.

"Dengan inflow sekitar 7.000 ton per hari dan kapasitas yang tersisa, secara hitungan kasar Bantargebang hanya punya waktu sekitar enam tahun,” ujar Mahawan saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/12/2025).

7.000 ton sampah masuk setiap hari TPST Bantargebang selama ini menjadi tulang punggung pengelolaan sampah Jakarta. Setiap hari, lebih dari seribu truk mengangkut sampah dari berbagai penjuru Ibu Kota menuju kawasan pembuangan seluas sekitar 110 hektare tersebut.

Baca Juga: Tepis Uji Coba RDF Rorotan Dihentikan, Pramono : Dikurangi Kapasitasnya

Dari sisi kapasitas, total sampah yang telah tertimbun di Bantargebang diperkirakan mencapai 55 juta ton.

Jika angka tersebut setara dengan sekitar 80 persen kapasitas maksimal, maka total daya tampung landfill diperkirakan berada di kisaran 70 juta ton.

“Kalau sekarang sudah 55 juta ton, berarti sisa kapasitasnya sekitar 15 juta ton,” ujar Mahawan

Selanjutnya: Begini Dampak Banjir dan Longsor di Sumatra Terhadap Kebun Sawit LSIP dan ANJT

Menarik Dibaca: Nikmati 15 Promo Makanan & Minuman HUT BRI ke-130, J.CO hingga Marugame Harga Spesial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Terbaru