Penambahan kasus Covid-19 di Jakarta lebih cepat dibanding kemampuan penambahan ICU

Rabu, 06 Januari 2021 | 16:13 WIB Sumber: Kompas.com
Penambahan kasus Covid-19 di Jakarta lebih cepat dibanding kemampuan penambahan ICU

ILUSTRASI. Corona di Jakarta. Tribunnews/Jeprima


COVID-19 - JAKARTA. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Weningtyas Purnomorini mengatakan penambahan kasus Covid-19 di Jakarta diprediksi akan jauh lebih cepat dibandingkan kemampuan penambahan tempat tidur ICU dan isolasi. Fakta tersebut menjadi kendala bagi rumah sakit di DKI Jakarta untuk memenuhi kebutuhan tempat tidur pasien Covid-19 dalam beberapa waktu ke depan. 

"Kendalanya tentu penambahan kasus lebih cepat dibandingkan kemampuan pengembangan tempat tidur (ICU dan isolasi)," kata Weningtyas dalam rapat koordinasi 10 Provinsi dengan kasus Covid-19 tertinggi melalui virtual, Rabu (6/1/2021). 

Weningtyas memaparkan rumah sakit di DKI Jakarta secara umum memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 24.084 tempat tidur dengan rincian tempat tidur biasa yang bisa digunakan sebagai tempat isolasi sebanyak 21.430 dan tempat tidur perawatan intensif sebanyak 2.654. 

Namun untuk penggunaan pasien Covid-19 yang bisa digunakan sebanyak 50 persen untuk skenario awal. Mengingat masih ada pasien dengan penyakit lain yang membutuhkan tempat tidur biasa maupun intensif. "Jadi kami hanya punya bed di kisaran 24.000an di mana bila 50 persen untuk Covid-19 maka kami hanya mampu potensi pengembangan di 3.678 TT lagi (untuk tempat isolasi)," tutur dia. 

Sedangkan untuk tempat tidur ICU atau untuk perawatan intensif hanya bisa bertambah di angka 369 tempat tidur saja. Itulah sebabnya, dia mengatakan apabila tidak ada intervensi dari pemerintah untuk menekan laju Covid-19, diprediksi ruang ICU di DKI Jakarta akan terisi penuh. "Bila tidak dilakukan intervensi maka di bulan Februari itu kami untuk ICU sudah penuh," ucap Weningtyas. 

Baca Juga: Pemerintah putuskan batasi kegiatan di Jawa Bali mulai 11-25 Januari

Masalah tidak berhenti sampai di situ. Ketersediaan tenaga kesehatan juga menjadi perhatian Dinkes DKI Jakarta. Jumlah terakhir yang disebut Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pada 4 Januari lalu, DKI Jakarta kekurangan 2.676 tenaga kesehatan untuk mengurus pasien Covid-19 di Jakarta.  "Kemudian SDM-ya juga kurang dan perlu penambahan kompetensi. Selain jumlah (tenaga kesehatan) juga kompetensinya (harus ditambah)," kata Weningtyas.

Begitu juga mesin dan alat-alat kesehatan yang juga memerlukan perhatian khusus. Weningtyas mengatakan itu menjadi kendala ketika petugas perawat mesin atau engineer enggan bertugas di RS Covid karena takut tertular.  "Dan rekanan mengerjakan untuk tekanan negatif (alat kesehatan), mengubah alur tidak semua ada, dan juga perlu waktu lama, dan takut juga bekerja di RS yang sudah menerima pasien Covid," kata Weningtyas. 

Data teranyar kasus Covid-19 di DKI Jakarta 5 Januari 2021 secara keseluruhan mencapai 192.899 kasus. Dari jumlah tersebut, 174.131 diantaranya dinyatakan sembuh, 15.376 pasien masih dalam perawatan dan 3.392 korban meninggal dunia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dinkes: Penambahan Kasus Covid-19 di Jakarta Lebih Cepat daripada Kemampuan Penambahan ICU"

Selanjutnya: Jokowi targetkan lebih dari 30 juta dosis vaksin terdistribusi hingga Maret 2021

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru