Penjelasan pengelola Utan Kemayoran perihal anggaran Jembatan Lengkung yang roboh

Rabu, 25 Desember 2019 | 07:04 WIB   Reporter: Yudho Winarto
Penjelasan pengelola Utan Kemayoran perihal anggaran Jembatan Lengkung yang roboh

ILUSTRASI. Utan Kemayoran


DKI JAKARTA - JAKARTA. Jembatan Lengkung di Area Utan Kemayoran tidak menghabiskan anggaran senilai Rp 5 miliar.

Direktur Utama Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran Medi Kristianto mengatakan dana Rp 5 miliar tersebut adalah jumlah total anggaran yang digunakan untuk keseluruhan revitalisasi Utan Kemayoran melalui perbaikan fisik dengan membangun antara lain fasilitas panggung diatas air, ampiteater, menara pandang dan jogging track serta penangkaran burung.

Baca Juga: PPK Kemayoran janji selesaikan masalah Jembatan Lengkung secepatnya

"Anggaran pembangunan revitalisasi Utan Kemayoran bukan merupakan anggaran APBD Pemerintah provinsi DKI Jakarta namun menggunakan anggaran dari Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPK Kemayoran)," kata Medi dalam siaran persnya, Selasa (24/12).

Medi menambahkan jembatan lengkung milik PPK Kemayoran merupakan salah satu fasilitas yang ada di area Utan Kemayoran.

Penyebab robohnya jembatan pada saat proses pengerjaan, Minggu 22 Desember tersebut masih dilakukan proses investigasi sehingga untuk sementara waktu akses ke Utan Kemayoran masih dibatasi.

"Pengelola berharap dalam waktu dekat Utan Kemayoran sudah dapat dibuka untuk masyarakat umum," tambah Medi.

Baca Juga: Sebanyak 19 gardu induk PLN sudah menyala, ini wilayah yang sudah teraliri listrik

Utan Kemayoran sendiri merupakan Ruang Terbuka Hijau yang direvitalisasi oleh PPK Kemayoran untuk mengubah hutan seluas 22,3 hektare yang sebelumnya pasif menjadi hutan yang aktif.

Keberadaan hutan  ini juga memberikan manfaat atas terbentuknya ekosistem baru bagi satwa unggas yang berdatangan di Utan Kemayoran.

Revitalisasi Utan Kemayoran dilakukan PPK Kemayoran untuk memenuhi tujuan rekreasi hutan yang dapat dinikmati masyarakat, edukasi untuk mengenalkan flora dan fauna, serta konservasi untuk pelestarian mangrove di ibu kota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru