BEASISWA - JAKARTA. Perempuan Inovasi berkolaborasi dengan Pertamina dan Astra memberikan beasiswa Basic Course Coding dan UI/UX untuk 14.489 peserta perempuan dan 40 perempuan terpilih mendapatkan beasiswa Bootcamp Full Stack Web Development dan UI/UX Design.
Perempuan Inovasi yang terlahir untuk meningkatkan partisipasi perempuan Indonesia di bidang teknologi berkomitmen mengambil peran untuk meningkatkan daya saing digital ini. Khususnya dalam peningkatan jumlah tenaga sektor terkait digitalisasi dan memprioritaskan perempuan-perempuan luar pulau Jawa.
Nah dari 40 perempuan terdapat 5 perempuan yang berasal dari luar pulau Jawa. Di antaranya terdapat Chamidatun Insyaroah dari Jawa Tengah dan Khusnul Fitriani dari Kalimantan Selatan yang menerima beasiswa dan berasal dari daerah terpencil.
Chamidatun Insyaroah sebelumnya bekerja sebagai Pekerja Rumah Tangga. Ketika menemukan informasi tentang Perempuan Inovasi melalui Instagram, meski belum pernah mengoperasikan laptop, ia berani mendaftar karena teringat akan impiannya mendapatkan beasiswa untuk terus belajar.
Baca Juga: BCA Berikan Beasiswa kepada 700 Mahasiswa dari 20 Perguruan Tinggi
Dukungan Astra yang membawa Chamidatun bisa mengikuti Bootcamp UI/UX Design dari Perempuan Inovasi. Bersama timnya, ia menciptakan SAIA, sebuah aplikasi jual beli berbasis fitur card matching, yang mempertemukan UMKM perempuan di sektor kerajinan tangan dan kuliner dengan pelanggan yang memiliki permintaan khusus. Inovasi ini mendapatkan People’s Choice Award dalam Demo Day, sebuah ajang presentasi hasil karya peserta beasiswa di hadapan mentor, juri industri, dan pemangku kepentingan.
“Saya tadinya mencari yayasan penyalur babysitter karena memang perempuan di sini setelah lulus SMA banyak yang kerja buruh pabrik atau Pekerja Rumah Tangga. Tapi ternyata saya bertemu Yayasan Dian Sastrowardoyo yang bukan yayasan penyalur tapi memberikan beasiswa Perempuan Inovasi hasil kolaborasi dengan Markoding dan Magnifique Indonesia. Saya dari dulu ingin dapat beasiswa, jadi saya mencoba daftar,” terang Chamidatun.
Sementara itu, Khusnul Fitriani yang berasal dari Kait Kait, Tanah Laut, Kalimantan Selatan juga menghadapi tantangan serupa. Di tempat tinggalnya, pernikahan dini masih menjadi hal yang lumrah, sehingga hanya sedikit perempuan yang bisa melanjutkan pendidikan tinggi. Profesi utama di Kait Kait pun mayoritas petani, sehingga butuh keberanian untuk dapat melanjutkan pendiidkan tinggi.
Baca Juga: Kapan Seleksi Beasiswa Indonesia Bangkit 2025 Dibuka? Ini Penjelasan Kemenag
“Kalau keluarga saya petani nggak berarti saya harus jadi petani. Saya mau kasih pembeda di keluarga,” ujar Khusnul.
Keberanian itu lah yang membawa Khusnul menjadi salah satu perempuan yang berhasil merantau dan menyelesaikan pendidikan hingga S-1 di bidang Teknik Industri. Namun untuk mendapatkan pekerjaan, ia perlu memiliki keterampilan lebih dari apa yang dipelajari di kuliah.
Dorongan itu menggerakkan Khusnul untuk mendaftar Beasiswa Perempuan Inovasi dan akhirnya lolos mengikuti Bootcamp UI/UX Design berkat dukungan Pertamina. Bersama timnya ASIH, sebuah aplikasi yang berfokus pada pencegahan stunting bagi ibu dan anak pun tercipta.
ASIH memiliki fitur pencatatan tumbuh kembang anak, pencarian resep sesuai anggaran dan bahan makanan yang tersedia, serta AsihAI, yang dapat menganalisis bahan makanan di rumah untuk memberikan rekomendasi resep bernutrisi.
Kesuksesan Chamidatun dan Khusnul membuktikan bahwa perempuan di daerah terpencil dapat bersaing dan berinovasi dalam bidang teknologi, asalkan diberikan akses dan kesempatan yang setara. Dengan semakin banyaknya perempuan yang terlibat dalam teknologi, diharapkan akan lahir lebih banyak solusi digital yang dapat menjawab tantangan sosial di berbagai daerah di Indonesia.
Perempuan Inovasi lahir dari visi untuk membekali, menggali, dan meningkatkan potensi perempuan Indonesia di bidang teknologi. Program ini diinisiasi oleh Markoding (Yayasan Daya Kreasi Anak Bangsa), Yayasan Dian Sastrowardoyo, dan Magnifique Indonesia dengan misi menciptakan generasi perempuan yang berdaya, berinovasi, dan berdampak bagi bangsa.
"Dukungan dari Pertamina dan Astra memungkinkan kami memperluas jangkauan program ini. Dengan kolaborasi yang kuat, kami berupaya menciptakan ekosistem yang mendukung perempuan untuk berkarir di industri teknologi dan inovasi," ujar Amanda Simandjuntak, Founder Perempuan Inovasi.
Pertamina dan Astra menunjukkan komitmennya dalam mendorong kesetaraan akses pendidikan teknologi bagi perempuan di Indonesia melalui dukungan terhadap program Perempuan Inovasi. Sebagai mitra strategis, kedua perusahaan ini berperan aktif dalam membuka lebih banyak peluang bagi perempuan untuk mengembangkan keterampilan digital yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Baca Juga: Beasiswa Pertamina Sobat Bumi 2025 Dibuka, Mahasiswa Bisa Dapat Bantuan UKT
Selanjutnya: Trump Akan Mencabut Status Hukum 240.000 Warga Ukraina di AS
Menarik Dibaca: Jaga Kebugaran Saat Puasa, Ini Tips Diet Tanpa Nyeri Lambung dari Lighthouse
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News