KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Oki Muraza, menyebut 90 persen stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) sudah pulih.
Pernyataan itu Oki sampaikan dalam Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah dalam rangka mengantisipasi momentum Natal 2025 dan Tahun Baru 2025 yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Pada rapat itu, Oki meminta izin untuk menyampaikan penanganan bencana di ketiga provinsi tersebut.
“Terkini alhamdulillah berhasil membuka kembali 90 persen SPBU yang sempat terhenti,” kata Oki dalam rapat yang disiarkan di YouTube Kemendagri, Senin (1/12/2025).
Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Pastikan Pasokan Energi dalam Penanganan Bencana di Sumatra
Oki mengatakan, pihaknya berupaya bergerak cepat untuk memulihkan akses dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) dan LPG di ketiga provinsi yang terdampak banjir tersebut.
Menurutnya, pihak Pertamina sudah berhasil menyandarkan kapal tanker di wilayah Medan dan mendapatkan bantuan armada mobil tanki dari berbagai daerah.
“Kami berhasil menyandarkan tanker di Medan,” ujar Oki.
Selain itu, Pertamina juga berkoordinasi dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dan Kementerian Perhubungan terkait pasokan avtur untuk misi kemanusiaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Pasokan BBM juga diberikan Pertamina untuk operasional alat berat yang digunakan di lokasi terdampak banjir dan longsor. "Tentunya memberikan bantuan pada masyarakat melalui posko tanggap darurat," tutur Oki.
Diketahui, tiga provinsi di Sumatera yakni, Aceh, Sumbar, dan Sumatera Utara (Sumut) dilanda banjir bandang dan tanah longsor.
Berdasarkan laporan BNPB jumlah korban meninggal per Minggu (30/11/2025) mencapai 442 orang dan 402 lainnya masih hilang.
Baca Juga: Pemerintah Gandeng Pertamina Patra Niaga Bangun SPBUN di Lampung Timur
Sementara itu, puluhan ribu warga mengungsi karena rumah mereka luluh lantak diterjang banjir besar.
Sejumlah titik dikabarkan masih terisolir karena akses jalan yang tertimbun material longsor dan banjir hingga berkilo-kilo meter.
Selain korban jiwa, bencana hidrologi basah itu juga merusak suplai energi seperti listrik dan jalur diatribusi BBM.
Selanjutnya: Inflasi November Mencapai 2,72%, Emas Perhiasan Pemicu Utama
Menarik Dibaca: Cessa Gandeng RS Bunda Group, Hadirkan Solusi untuk Bayi Baru Lahir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News